Tiga Sipir Siksa Napi Diduga Pemicu Kerusuhan di Lapas Langkat

Sisa kerusuhan di Lapas khusus narkotika di Langkat, Sumatera Utara, Kamis, 16 Mei 2019.
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution

VIVA – Pemicu kerusahan di Lapas Narkotika Kelas III Kabupaten Langkat, Kamis siang, 16 Mei 2019 diduga akibat arogansi petugas sipir terhadap seorang warga binaan. Hal ini membuat emosi narapidana dan berakhir dengan kericuhan hingga pembakaran.

Hal itu disampaikan seorang warga binaan berinisial GB. Ia menceritakan ada 3 orang sipir masing-masing berinsial A, R dan N saat bergantian shift jaga langsung masuk ke dalam lapas. Tanpa diketahui penyebabnya langsung memukuli napi bernama Ajo.

"Kejadiannya pukul 11.30 WIB gitu bang, pas mau ganti shift atau pergantian jam jaga," ungkap BG kepada wartawan di lokasi.

BG menyaksikan bagaimana ketiga sipir itu menyiksa Ajo secara membabi buta. Meski ditanyakan apa kesalahan Ajo, ketiga petugas enggan menjelaskan sambil terus memukulinya.

"Nyiksanya ngeri kali bang, tiga orang itu langsung masuk ke dalam sel dan langsung membawa ke luar dan menyiksa kawan kami," sebut Ajo.

Tak puas sampai di situ, ketiga sipir ini lantas membawa Ajo ke lantai dua, yang diduga sebagai tempat penyiksaan para narapidana.

"Selain nyiksa di bawah, si Ajo juga dibawa ke atas lantai 2, bang. Di situ katanya dia disiksa juga," ungkapnya.

Ia mengatakan, saat di lantai dua, penyiksaan yang dilakukan oleh para sipir itu sangat terlalu, sehingga napi tersebut mengeluarkan kotoran dari duburnya.

"Ngeri kali lah bang nyiksanya, sampai keluar kotorannya. Makanya di situ kami geram dan langsung marah," tutur BG.

Sementara itu, Kepala Devisi Administrasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumut, Indah Rahayu, mengatakan akan melakukan penyelidikan secara internal terhadap sipir arogan tersebut. Bila ada pelanggaran dilakukan, pastinya sangsi tegas akan diberikan.

“Nanti malam kita rapatkan. Soal napi yang arogan pasti akan kita tindak,” ujar Indah kepada wartawan di Lapas Narkotika Langkat. (ase)