Ratusan KPPS Meninggal, Komunitas Dokter Desak Kapolri Lakukan Autopsi
- VIVA.co.id/Adin Rachmani
VIVA – Sejumlah dokter yang tergabung dalam Komunitas Kesehatan Peduli Bangsa menyoroti tragedi ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia. Perwakilan komunitas, dr. Bakta mengatakan, meninggalnya ratusan anggota KPPS dinilai menjadi bencana kesehatan nasional.
"Sehubungan kejadian banyaknya korban jatuh baik sakit mau pun meninggal dunia yang menimpa anggota KPPS, pengawasan, dan anggota polri, selama proses perhitungan suara maka menyatakan jika hal ini menjadi bencana kesehatan nasional," kata Bakta di kantor pengacara Elza Syarif di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Mei 2019.
Bakta mengatakan, jika pihaknya menuntut Kapolri Tito Karnavian untuk mengeluarkan surat perintah autopsi jasad para anggota KPPS meninggal dunia. Tak hanya anggota KPPS, namun autopsi ini juga berlaku untuk semua korban yang meninggal dunia dalam proses penghitungan suara di Pemilu 2019.
"Mendesak dan menuntut Kapolri untuk mengeluarkan surat perintah autopsi kepada dokter forensik se Indonesia pada semua korban," tutur Bakta.
Ia juga mengatakan untuk pemerintah membawa kasus ini ke Mahkamah Internasional dan Dewan HAM PBB.
"Kami meminta masalah pemerintah membawa kasus tersebut ke forum Internasional, Mahkamah Internasional dan Dewan HAM PBB," ujarnya.
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) per Sabtu, 4 Mei 2019, jumlah petugas penyelenggara Pemilu 2019 yang meninggal dunia mencapai 554 orang termasuk personel Polri. Adapun jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal sebanyak 440 orang. Sementara, petugas yang sakit 3.788 orang. (mus)