Gangguan Psikis, Dua Caleg Semarang Periksa ke Rumah Sakit
- VIVA/Dwi Royanto
VIVA – Persaingan Pemilu 2019 yang ketat tak jarang membuat para calon anggota legislatif tidak kuat mental. Kondisi itu mengharuskan mereka berkonsultasi memeriksakan diri di rumah sakit.
Di Rumah Sakit Elisabeth, Kota Semarang, Jawa Tengah, misalnya. Tercatat sudah ada dua caleg yang datang untuk berobat. Keduanya mengalami gangguan psikis tepat sebelum pencoblosan 17 April lalu.
"Sudah ada dua caleg yang datang untuk berkonsultasi kepada kami. Mereka datang bersama istrinya tepat sebelum coblosan pemilu kemarin," kata psikolog Rumah Sakit Elisabeth Semarang, Probowatie Tjondronegoro, Rabu, 24 April 2019.
Probowatie enggan menyebutkan detail identitas kedua caleg itu. Namun keduanya sempat menjalani konsultasi yang disediakan rumah sakit. Ia mengungkapkan, keduanya mulai mengarah pada fisik mereka yang didahului gangguan psikis.
"Ketika datang kemari ngakunya mau coba alih profesi menjadi calon legislatif. Pas mau proses coblosan, ada rasa khawatir kalah yang menghantui mereka makanya keluhannya sulit tidur dan jantungnya berdebar kencang," ujarnya.
Dia menambahkan, "Saya rasa ini jadi dampak yang ditimbulkannya jika seseorang tidak siap menerima kekalahan."
Usai pencoblosan 17 April lalu, rumah sakitnya belum menerima pasien caleg yang sengaja memeriksaan diri akibat terganggu psikisnya.
Ia memprediksi, ratusan caleg mengalami depresi dan stres terbuka lebar seiring rendahnya pengetahuan warga yang memahami visi misinya sebagai caleg. "Yang jelas potensi para caleg mengalami stres itu jadi makin besar sekali," katanya.