Gas Kimia Perusahaan Bocor, Delapan Warga Cilegon Keracunan

Korban keracunan massal karena makan. (Ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad AR

VIVA – Gas kimia yang bocor dari PT Dover Chemical, perusahaan penyimpanan bahan kimia di Kelurahan Gerem, Kota Cilegon, Banten, menyebabkan lima orang warga sekitar keracunan. 

"Banyak korban yang saat Ini masih ada di rumah sakit KS (Krakatau Steel). Ini bukan kejadian pertama, tapi ini kejadian yang ke empat atau kelima," kata Erlan, tokoh pemuda Kelurahan Gerem, Kota Cilegon, Banten, Selasa, 16 Maret 2019.

Menurut Erlan, balita, siswa SD, guru dan masyarakat umum mengalami keracunan dan muntah-muntah, akibat menghirup gas kimia yang bocor tersebut. "Korban lima, kondisi keracunan, muntah-muntah. Sedang dinetralisir racun-racun bagi korban lain," terangnya. 

Pihak perusahaan mengakui adanya kesalahan Standard Operasional Prosedur (SOP), sehingga menyebabkan kebocoran gas kimia ke udara bebas, dari tabung penyimpanan di PT Dover Chemical, Kelurahan Gerem, Kota Cilegon, Banten. 

"Jadi kita juga kejadian ini, kejadian yang seharusnya tidak terjadi, karena ada kurang mengikuti prosesnya," kata Dade Suparman, manager SDM PT Dover Chemical.

Menurut informasi yang dihimpunnya, uap atau gas kimia yang seharusnya masuk ke dalam tabung penyimpanan, malah keluar. Keluarnya gas kimia itu ke udara bebas, karena ada alat yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

"Saya tanya (ke bagian Operasional) berarti kalau alatnya sudah fungsi semua enggak ada yang keluar, iya enggak Ada yang keluar. Jadi mereka (bagian Operasional) juga jamin kalau sudah berfungsi enggak ada yang keluar (gas kimianya)," terangnya.

Dade tidak memungkiri kerap terjadi ledakan, kebocoran zat kimia dan kecelakaan kerja di perusahannya, yang menimpa pegawainya dan masyarakat sekitar.

Kali ini, korban keracunan gas kimia dari PT Dover Chemical mencapai delapan orang. Setelah di tahun 2016, menelan satu korban jiwa dan tiga orang mengalami luka bakar.

Masyarakat berharap PT Dover Chemical ditutup sementara, sampai pihak manajemen perusahaan mampu memperbaiki kinerjanya, sehingga tidak ada lagi kecelakaan kerja.

"Kita juga beri (kesempatan) pemerintah untuk ivestigasi seperti itu. Setelah itu hasil investigasinya seperti apa, akan kita sesuaikan nanti seperti apa gitu."

Sebelumnya, pada Kamis 18 Februari 2016, PT Dover Chemical juga meledak, menewaskan satu orang pekerja dan tiga orang mengalami luka bakar. Ledakan itu terjadi saat pemindahan bahan kimia dari tempat penampungan ke mobil tanki berlangsung. Diduga adanya kesalahan prosedur saat  proses pemindahan, sehingga terjadi ledakan. (mus)