Prabowo Sebut Masa Depan BUMN Tak Jelas, Jokowi: Silakan Cek Dividen
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Capres nomor urut 01 Joko Widodo ingin melakukan holdingisasi dan super holding untuk Badan Usaha Milik Negara atau BUMN. Pernyataan itu ia sampaikan ketika ditanya oleh Prabowo soal semakin tak jelasnya masa depan BUMN.
Dalam acara debat yang digelar pada Sabtu, 13 April 2019, Jokowi meminta Prabowo untuk mengecek kembali, berapa jumlah dividen yang dihasilkan BUMN sepanjang tahun 2018, apakah naik atau turun. Jokowi juga merujuk BUMN INKA yang mampu menjual kereta dalam jumlah besar ke Bangladesh, lalu BUMN lain yang memiliki banyak proyek di Timur Tengah. Ia juga menunjuk Blok Rokan, Blok Mahakam, dan Freeport yang telah kembali dikuasai oleh BUMN.
"Memang ada beberapa BUMN yang salah kelola, tapi tugas pemimpin adalah menyelesaikan masalah. Itu tugas pemimpin. Saya akan mencari solusi agar BUMN menjadi lebih baik," ujarnya.
Jokowi meminta agar Prabowo optimis dan tak melulu menilai BUMN tak punya masa depan. "Tak ada negara maju dimanapun, kalau rakyatnya pesimis. Tak ada negara yang akan maju kalau rakyatnya tak optimis," ujarnya.
Jokowi mengatakan, dirinya justru membayangkan untuk terus mengembangkan BUMN dengan membangun holding BUMN. Jadi, nantinya akan ada super holding di atasnya. Ia memastikan akan membuat BUMN untuk berani keluar kandang dan menjadi pionir di luar negeri.
"Buka pasar, buka jaringan, dan setelah itu swasta tinggal mengikuti. Dengan holding besar, akan mudah mendatangkan modal, mendatangkan kapital. Kita buat Indonesia in coorporation. Dengan cara itu, Indonesia akan jadi besar," katanya menegaskan. (mus)