BPN Minta Polisi Usut Tuntas Bentrokan Massa di Yogyakarta
- VIVA.co.id/ Ridho Permana
VIVA – Massa yang diduga sebagai simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan terlibat bentrok dengan massa yang berada di depan Markas Front Pembela Islam, yang juga merupakan Posko Pemenangan Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, di Jalan Wates Kilometer 8, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Menanggapi itu, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean, meminta pihak kepolisian segera mengusut tuntas kejadian tersebut, serta menangkap para pelaku lantaran diduga telah melakukan perbuatan melanggar hukum.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, perbuatan diduga melanggar hukum tersebut telah dilakukan oleh massa yang mengenakan atribut salah satu partai dengan melakukan penyerangan dan perusakan. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa dua unit mobil Jeep FPI mengalami rusak pada kaca depan, pecah total, dan kaca spion sebelah kiri dilepas atau patah.
"Kita menuntut dan mendesak pihak kepolisian untuk menangani kasus ini secara profesional, karena ini adalah perbuatan kriminal penyerangan dan perusakan. Ada kerugian yang dialami oleh pihak BPN Prabowo-Sandi, maka kami minta pihak kepolisian segera menindaklanjutinya," kata Ferdinand saat dihubungi VIVA, Minggu malam, 7 April 2019.
Selain itu, menurut dia, jika pihak kepolisian tidak segera mengusut secara tuntas dan menangkap para pelaku bentrok yang terjadi sekitar pukul 11.00 WIB tersebut, maka dapat memicu eskalasi konflik yang lebih luas. Sebab, kejadian itu dikatakannya juga berpotensi besar berdampak terhadap masalah politik.
"Bisa menjadi lebih besar nanti eskalasinya kalau ini menjadi isu politik yang terus meluas. Maka kami tidak ingin ini menjadi masalah semakin melebar, biarkan ini menjadi dilokalisir untuk mencegah terjadinya perbuatan-perbuatan yang serupa," tutur dia.
Sebelumnya, Kapolda DIY, Brigjen Pol Ahmad Dofiri mengungkapkan, siang tadi, Minggu 7 April 2019, ada kampanye pendukung salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Kulonprogo. Massa yang mengikuti kampanye ini jumlahnya cukup banyak. Namun, tidak disebutkan massa dari kubu mana yang dimaksud.
“Kebanyakan (massa) ini dari Sleman, Kota Yogya, dari Bantul, sehingga pergerakannya sangat panjang sekali. Pada saat berangkat tadi karena di dalam ini ada tempatnya FPI kemudian dari sana (massa) berhenti, dari dalam saling mengejek. Sempat terjadi gesekan tapi tidak jadi masalah. Sudah bisa dihalau,” kata Dofiri di lokasi.
Dofiri menerangkan, pihaknya tengah mengantisipasi massa yang pulang dari kampanye salah satu calon yang pulang dari Kulonprogo. Dofiri menyebut langkah ini sebagai antisipasi agar tak terjadi gesekan lagi.