Ralat Prabowo Soal Timor Timur, Luhut: Itu Bukan Invasi
- VIVA/Syaefullah
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritaman Luhut Binsar Pandjaitan meralat pernyataan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang disampaikan dalam debat antarcalon presiden, di Hotel Shangri La, Jakarta Pusat, Sabtu, 30 Maret 2019 malam.
Menurut Luhut, pernyataan Prabowo soal terjadinya invasi militer dari luar ke Timor- timur (Tim-Tim) saat itu keliru. "Di Tim-Tim itu, bukan invasi. Tim-Tim prosesnya karena saya ikut terjun di sana tahun ‘75 (1975) adalah itu operasi dalam negeri," kata Luhut.
Luhut mengungkapkan, dia ingat betul peristiwa itu. Saat pertempuran, ia menjadi salah satu komandan kompi pada operasi militer.
Ia menyangkal pernyataan Prabowo yang merupakan mantan anak buahnya itu bahwa perkiraan intelijen meleset soal terjadinya invasi. "Saya ulangi. Jadi perkiraan intelijen strategis kita pun tidak salah pada waktu itu," kata Luhut.
Pernyataan soal invasi kembali mencuat ketika Prabowo mengkritik Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo di dalam forum debat yang mengatakan tidak akan ada perang terbuka hingga 20 tahun ke depan.
Prabowo kemudian berbagai pengalamannya saat tahun 1974 saat lulus dari akademi militer. Ia mendapatkan pengarahan dari komandannya bahwa negara aman untuk 20 tahun ke depan. Namun, ternyata itu meleset sebab tahun 1976 dia ikut ke Timor Timur.
Prabowo menyayangkan para pembisik Jokowi terkait pertahanan negara. "Saya waktu letnan dua, masih muda, saya juga dapat pengarahan dalam 20 tahun tidak ada perang terbuka. Tapi, Timtim 1976 meletus. Aduh, yang memberi briefing bapak siapa? Pertahanan tidak boleh menganggap tidak ada perang," kata Prabowo di lokasi debat, Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu, 30 Maret 2019. (mus)