Khofifah dan AHY Hadiri Penganugerahan Gelar Honoris Causa Pakde Karwo

Penganugerahan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa kepada Soekarwo.
Sumber :
  • Anwar Sadat

VIVA – Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya menggelar acara penganugerahan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa kepada Mantan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. Acara ini digelar di kampus itu di Jalan Ahmad Yani No.117, Jemur Wonosari, Wonocolo, Kota Surabaya, Jawa Timur pada Rabu pagi, 27 Maret 2019.

Acara pemberian gelar Honoris Causa terhadap Soekarwo ini dihadiri sejumlah tokoh. Diantaranya adalah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, selain itu hadir pula Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Soekarwo dikukuhkan secara langsung oleh Rektor UIN Sunan Ampel Masdar Hilmy. Soekarwo dinilai layak mendapatkan gelar Honoris Causa karena memiliki pengalaman yang panjang dalam pemerintahan daerah Jawa Timur, selain itu juga memiliki banyak karya ilmiah yang berjasa dalam bidang pendidikan agama Islam.

"Saya Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Saya kukuhkan gelar Honoris Causa kepada H. Soekarwo dalam bidang ilmu Pendidikan Agama Islam," kata Masdar saat mengukuhkan gelar HC kepada Soekarwo.

Sementara itu, Guru Besar Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Sunan Ampel, A.Zahra mengatakan, penganugerahan HC kepada Soekarwo tak sembarangan. Sebab UINSA sangat selektif dalam memberikan gelar kehormatan tersebut.

"UINSA ini sangat ketat dalam meloloskan gelar Honoris Causa, sampai hari ini baru lolos 3 orang. Ketiganya saya yang promotori. Pertama KH. Hasyim Asy'ari. Beliau Hebat tulisannya tapi lebih hebat pengalamannya. Kedua Imam Nahrawi, beliau sempat diundur dua tahun supaya punya oengalaman dulu, dan yang Ketiga ini Pak Soekarwo," kata Zahra di UINSA Surabaya.

Zahra juga memberikan selamat kepada Soekarwo dan keluarga besar yang telah memiliki kelayakan untuk menyandang gelar HC. Bahkan, Zahra mengusulkan agar kedepannya Soekarwo dapat menyandang gelar Guru Besar Kehormatan di UINSA, untuk itu dirinya meminta agar Soekarwo mengajar di kampus tersebut sebagai dosen tidak tetap.

Menanggapi hal ini, Soekarwo menyanggupinya. Menurut Soekarwo dirinya sebenarnya memiliki profesi sebagai seorang Guru. "Saya dan istri saya aslinya memang guru, pengajar. Cuma kampusnya beda. Saya tadi sudah manduk kalo dalam agama islam manduk itu setuju," ujarnya.