BPJS Sering Telat, Pelayanan RSUD dr. Soegiri Lamongan Tetap Maksimal

RSUD dr. Soegiri Lamongan, Rabu (20/3/2019). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

Direktur RSUD dr Soegiri Lamongan, dr Haidir Anas, menyebut keterlambatan pembayaran klaim dari BPJS tidak mempengaruhi pelayanan terhadap pasien.

Menurut Anas, sejauh ini pihaknya masih bisa mengelola biaya operasional untuk pelayanan pasien, sebab keterlambatan pembayaran dari BPJS rata - rata dalam rentang waktu 3 bulan.

"Kalau sampai enam bulan mungkin kami kesulitan," kata  Rabu (20/03/2019).

Namun, kata Anas, jika keterlambatanan pembayaran dari BPJS itu melebihi tiga bulan atau hingga enam bulan, pihaknya akan menghadapi masalah dengan biaya yang dibutuhkan rumah sakit, mulai untuk belanja obat hingga gaji para pegawai.

"Alhamdulillah sampai saat ini masih bisa mengelola meski ada beberapa keterlambatan, termasuk untuk karyawan," katanya.

Anas menyebutkan, saat ini pembayaran dari BPJS juga mengalami keterlambatan selama tiga bulan, mulai Januari hingga Maret 2019.

"Kalau perkiraan totalnya mencapai sekitar Rp 27 miliar, itu perkiraan," ucapnya.

Menurut Anas, pihaknya harus pandai - pandai mengelolah keuangan, karena RSUD dr. Soegiri bekerjasama atau menerima layanan BPJS. "Jangan sampai ada pasien yang tidak terlayani. Kita komitmen untuk memberikan pelayanan dengan baik," katanya. (*)