Kementerian LHK Sebut Banjir Sentani akibat Curah Hujan Ekstrem
- ANTARA FOTO/Zabur Karuru
VIVA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan, banjir bandang yang melanda Sentani, Papua terjadi lantaran curah hujan tinggi.
Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung KLHK, IB Putera Parthama, menyatakan banjir itu lewat akun Facebook resmi kementerian.
"Bencana banjir bandang di Setani Papua disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi mulai pukul 19:00 sampai dengan 23:30 WIT," kata Putera pada Selasa 19 Maret 2019.
Putera merujuk data debit air di wilayah Sentani pada malam itu melebih kondisi normal mencapai 193,21 m3 per detik.
Sementara mulut sungai terhitung kecil dengan kapasitas tampung yang rendah yaitu hanya 91,38 m3 per detik.
"Adanya perluasan kota dan permukiman di bagian hilir (daerah terdampak) turut memberikan dampak yang cukup signifikan," katanya.
Sementara Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Wiratno mengatakan, perlunya kembali memikirkan tata ruang kawasan permukiman terutama bila ada fenomena hujan ekstrem di wilayah pegunungan Cycloop.
Kawasan pegunungan ini memiliki kemiringan lereng yang tajam sehingga walaupun kawasannya tidak rusak curan hujan esktrem bisa berdampak besar pada daerah pengembangan di bawah.
"Tim Balai Besar KSDA Papua terus melaporkan perkembangan informasi setiap enam jam," kata Wiratno.