BNPB Duga Banjir Bandang di Sentani karena Longsor di Bagian Hulu

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

VIVA – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebut banjir bandang yang menerjang Sentani Papua, diduga disebabkan longsor di bagian hulu, yang kemudian  menerjang bagian hilir.

"Sebab karakteristik banjir bandang yang sering terjadi di Indonesia diawali adanya longsor di bagian hulu kemudian membendung sungai sehingga terjadi badan air atau bendungan alami," kata Sutopo kepada awak media di kantor BNPN, Jakarta Timur, Minggu, 17 Maret 2019.  

Sutopo menambahkan, lantaran volume air terus tambah, air kemudian menjadi meluap dan turun ke dataran bawah yang merupakan kawasan permukiman. Banjir jadi sangat bahaya karena bersamaan dengan itu membawa material kayu dan batu-batu yang menerjang rumah warga.

"Karena volume air terus bertambah kemudian badan air atau bendungan alami ini jebol dan menerjang bagian bawah dengan membawa material-material kayu gelondongan, pohon, batu, dan lainnya dengan kecepatan aliran yang besar," kata Sutopo.

Sejauh ini, BNPB mencatat sudah sekitar 50 orang tewas karena peristiwa banjir bandang tersebut. Sementara, 60 orang luka-luka telah dirujuk ke sejumlah rumah sakit.

Namun, Sutopo juga menduga banjir karena intensitas hujan yang tinggi beberapa hari ini di kawasan tersebut. Menurut Sutopo, banjir serupa pernah terjadi di Sentani pada tahun 2007.

"Ditambah dengan curah hujan yang intensitasnya tinggi dalam waktu cukup lama. Tahun 2007, banjir bandang ini juga pernah terjadi di Distrik Sentani," kata Sutopo.

Lihat banjir bandang yang menghantam Sentai pada video di bawah ini: