Nyepi, Bali Diguyur Hujan Sejak Pagi

Seorang pecalang di Bali berjaga di jalan tol pada Hari Raya Nyepi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Panji Anggoro

VIVA – Umat Hindu di Pulau Bali hari ini, Kamis 7 Maret 2019 tengah melaksanakan hari raya Nyepi. Ada empat pantangan yang harus dihindari selama Nyepi berlangsung yang disebut catur brata penyepian. Empat hal yang tak boleh dilakukan itu adalah tidak menyalakan api/lampu (amati geni), tidak melakukan aktivitas (amati lelanguan), tidak bepergian (amati lelungan) dan tidak bekerja (amati karya).

Seluruh aktivitas dihentikan. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai berhenti beroperasi selama 24 jam penuh untuk menghormati perayaan Nyepi. Seluruh aktivitas pun berhenti. Bali sunyi senyap. Tak ada aktivitas perkantoran, tak ada pula yang bepergian ke luar rumah. Seluruhnya berhenti total. Seluruh warga baik umat Hindu, Islam, Kristiani, Buddha, Konghucu dan lainnya berdiam diri di rumah.

Di jalan-jalan raya, hanya pecalang (petugas keamanan adat) yang berjaga-jaga. Mereka siaga menjaga situasi, termasuk jika ada yang butuh pertolongan kesehatan untuk dirujuk ke rumah sakit.

Kesunyian Nyepi kali ini terasa makin khidmat manakala sejak pagi hari hujan terus mengguyur Pulau Bali. pantauan di Kota Denpasar, hujan terus turun sejak pagi hingga sore hari ini. Biasanya, anak-anak kecil masih diperkenankan bermain di jalan raya yang sepi dari kendaraan. Sekadar bermain sepeda atau bermain bola.

Namun lantaran hujan turun, tak ada keriuhan anak-anak yang memanfaatkan waktu libur mereka saat Nyepi untuk bermain sepeda di jalan raya yang sepi dari kendaraan. Hujan yang turun membuat mereka memilih berdiam diri di dalam rumah.

Meski hujan turun cukup deras, sempat terjadi insiden kebakaran di sekitaran Jalan Badak Agung, Denpasar. Dua korban yang merupakan suami istri mengalami luka bakar. Keduanya sudah dilarikan ke RSUP Sanglah Denpasar untuk mendapat penanganan lebih lanjut.