Anak Mendiang Teroris Santoso Bergabung ke Kelompok Ali Kalora

Ilustrasi/Densus 88 menangkap terduga teroris.
Sumber :
  • VIVAnews/Fajar Sodiq

VIVA – Aparat mendeteksi bahwa kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora memiliki satu anggota baru, yakni anak mendiang Santoso alias Abu Wardah. Dengan demikian, berdasarkan catatan aparat, kelompok Ali Kalora kini beranggotakan 15 orang, dan semua dinyatakan buronan.

Informasi tentang si anak Santoso itu bergabung dengan kelompok Ali Kalora disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo dalam konferensi pers di Jakarta Kamis, 14 Februari 2019.

"Satgas (Satuan Tugas Tinombala) berhasil mengidentifikasi satu orang DPO (daftar pencarian orang) lagi yang ikut bergabung ke kelompok Ali Kalora, yaitu anak kandung Santoso. Nanti proses penetapan DPO,” kata Dedi.

Namun, Dedi tak menjelaskan identitas anak Santoso yang dia maksud. Ia juga tidak menyebutkan anak itu direkrut atau atas inisiatif bergabung dengan kelompok Ali Kalora. Yang pasti, katanya, orang itu datang sendiri menemui Ali Kalora di tempat persembunyian mereka di hutan Poso.

Ali Kalora cs menjadi sorotan publik setelah aksinya membunuh dan memutilasi warga di Desa Salubanga, Sausu, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada 31 Desember 2018. Diduga aksi itu untuk mengundang aparat kepolisian mendatangi lokasi.

Esoknya, mereka menembaki polisi yang memeriksa lokasi kejadian mutilasi dan mengevakuasi jasad korban mutilasi. Dua personel polisi terluka dalam peristiwa itu.

Aparat dan kelompok Ali Kalora sempat balu tembak selama sekira setengah jam. Ali Kalora cs lantas melarikan diri ke wilayah pegunungan di perbatasan Kabupaten Parigi Moutong dan Poso. Perburuan mantan anak buah Santoso alias Abu Wardah itu terus berlanjut. (art)