Idrus Marham Akui Bertemu Dirut PLN, tapi Bahas Politik dan Umat

Idrus Marham saat menghadiri sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA – Mantan menteri sosial Idrus Marham keukeuh menyatakan tak terlibat proyek PLTU Riau-1 setelah dia mendengar keterangan Direktur Utama PLN, Sofyan Basir.

Idrus, meski berstatus terdakwa, mengakui pernah bertemu Sofyan di rumah bos PLN itu. Dia berterus terang datang bersama Eni Saragih dan bos Blackgold Natural, Johannes Kotjo. Idrus bahkan sempat meminta Eni dan Kotjo meningalkan rumah Sofyan, lalu membiarkan Idrus dan Sofyan mengobrol berdua saja.

"Yang dibicarakan oleh Pak Kotjo itu tentang PLTU Riau-2, dan saya tidak ikut-ikutan, bahkan saya yang menghentikan; saya suruh keluar karena Pak Sofyan udah menolak secara terang-terangan jangan lagi, jangan bicara itu. Nah, karena sudah menolak, saya suruh keluar (Eni dan Kotjo)," kata Idrus usai menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa, 12 Februari 2019.

Selain itu, kata Idrus, Sofyan juga telah menjelaskan di hadapan majelis hakim bahwa saat berdua hanya membahas politik dan keumatan, terutama soal listrik desa. Sebab saat itu Idrus menjabat menteri sosial.

"Kenapa saya suruh keluar (Eni dan Kotjo), karena kan itu sudah malam, tentu panjang bicara, dan Pak Sofyan sudah mengakui itu tadi semuanya bahwa saya dan Pak Sofyan bicara tentang masalah politik, masalah umat, dan masalah umat, dan secara khusus tentang listrik desa," ujar Idrus.

Dalam perkara ini, Idrus Marham didakwa bersama-sama mantan Wakil Ketua Komisi VII Eni Maulani Saragih menerima suap Rp2,250 miliar dari Kotjo untuk pengurusan proyek PLTU Riau-1. (mus)