Pabrik Pengolahan Batu Bantah Disebut Perusak Jalan

Lokasi CV Podomoro Putra di Tamansari. (FOTO: Happy L. Tuansyah/TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

Jalan rusak di ruas penghubung Kota dan Kabupaten Probolinggo, tepatnya Desa Ngepoh, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, berbuntut panjang. Menanggapi tudingan warga, pihak pabrik mengelak, bahwa truknya yang merusak jalan penghubung tersebut.

Dikonfirmasi melalui sambungan selular, penanggung jawab CV Podo Moro Putra, Edy Purnomo, membantah jika kerusakan tersebut akibat dari sopir truk materialnya. “Tidak ada, kami material dari Paiton dan Pasuruan, ngapain lewat situ,” ujarnya, Senin (11/2/2019).

Posisi Edy sendiri, sedang di luar pabrik. Ketika awak media berusaha mengkonfirmasi langsung. Ke CV Podo Moro Putra, di Jalan Tamansari, Dringu. Dalam sambungan selular, Edy menjelaskan jika selama ini pihaknya membeli material bahan utama dari wilayah Pasuruan dan Paiton. Sementara truk yang lewat jalur warga Ngepoh itu, bukan tanggung jawabnya. (dodo)

“Itu bukan sopir saya, malah kami beli material dari masyarakat sana. Kalau aslinya ya dari Pasuruan dan Paiton, kalau lewat sana tidak tahu,” tegasnya.

Sementara itu, warga Negpoh mengancam, akan melakukan demonstrasi langsung, ke areal pabrik jika tuntutan warga tidak segera dipenuhi. Yakni melakukan perbaikan di jalan yang rusak.

“Kami beri waktu dua minggu lah, kalau tidak ada akan kami demo pabriknya,” kata salah satu warga, Saleh.

Sebelumnya, warga Desa Ngepoh, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, nekat tanam pohon pisang di tengah jalan rusak. Aksi tersebut sebagai bentuk protes, lantaran jalan penghubung Kota dan Kabupaten Probolinggo, rusak parah. Warga menduga, kerusakan tersebut karena aktifitas pengangkutan pabrik pengolahan batu, tak jauh dari lokasi. (*)