Ini Pesan Santri Yogyakarta Jelang Pemilu 2019

Santri Yogyakarta ikut Deklarasi Pemilu Damai di Ponpes Fadlu Robbi Karakan 04, Sidomoyo Godean, Sleman, DIY, Sabtu malam (9/2/2019). (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

Pesan pemilu damai terus disuarakan berbagai kalangan. Salah satunya pesan itu datang dari elemen santri di Yogyakarta.

Seorang santri Ponpes Fadlu Robbi Karakan 04, Muhamad Yazid Masduqi mengatakan, kalangan santri di Ponpes Fadlu Robbi memang tidak aktif di media sosial dan tidak aktif dalam politik praktis. Namun, pihaknya memiliki komitmen guna ikut mewujudkan pemilu yang aman dan damai tanpa diwarnai berita bohong atau hoax serta ujaran kebencian.

“Harapannya dari kegiatan silaturahmi dan deklarasi damai seperti ini para santri lebih berhati-hati dalam menerima informasi dari teman-temannya yang mungkin aktif di medsos agar tidak ikut-ikutan termakan berita hoax. Jangan terprovokasi berita bohong. Pemilu harus berjalan damai dan aman demi persatuan,” kata Yazid di sela-sela aksi Doa Bersama dan Deklarasi Pemilu Damai bersama ratusan warga dan keluarga Ponpes Fadlu Robbi Karakan 04, Sidomoyo Godean, Sleman, DIY, Sabtu malam (9/2/2019).

Dalam aksi itu, diikrarkan lima butir poin sikap dari kalangan santri Ponpes Fadlu Robbi Karakan. Pertama, setia kepada negara kesatuan republik indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Kedua, selalu menjaga toleransi di tengah-tengah  kehidupan bermasyarakat. Ketiga, mendukung dan turut  menciptakan terselenggaranya pileg dan pilpres 2019 yang aman, damai, jujur, adil dan demokratis.

Keempat, menolak  segala bentuk berita bohong atau hoaks, ujaran kebencian yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, dan kelima berperan aktif menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat demi terwujudnya situasi aman dan damai di wilayah Yogyakarta.

“Sudah semestinya nahdliyin harus aktif menjaga perdamaian dan ikut mewujudkan Pemilu 2019 ini berlangsung damai dan aman. Masyarakat pun jangan perprovokasi oleh berita bohong,” terangnya. (*)