Teror Pembakaran Mobil, Mendagri: Lawan! Berapa Pun Biayanya
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyerukan masyarakat tidak takut dengan teror pembakaran mobil di Jawa Tengah. Peristiwa yang dikategorikan juga dengan terorisme itu merupakan bentuk upaya menakut-nakuti masyarakat, bahkan mengganggu kedaulatan negara.
Tjahjo mengingatkan, masyarakat tidak boleh membiarkan kedaulatan negara dan Pancasila diacak-acak oleh terorisme dan teror dalam wujud apa saja. “Perusakan dan penakutan semacam itu harus dilawan, apa pun dan berapa pun biayanya,” katanya dalam keterangan tertulisnya kepada VIVA pada Minggu, 10 Februari 2019.
Dia mengimbau masyarakat mengaktifkan lagi mekanisme pengawasan sistem keamanan lingkungan atau siskamling untuk mencegah dan deteksi dini gangguan keamanan dan ketertiban. Percayakan kepada polisi untuk mengungkap kasus itu dan menangkap pelakunya.
Menteri mengapresiasi juga langkah Polisi mengonsolidasikan unsur-unsur masyarakat, seperti perangkat RT/RW, Satpol PP, aparat Linmas, dan ormas-ormas untuk saling bekerja sama. Pemerintah pun beberapa hari lalu menggelar rapat koordinasi Satpol PP dan Linmas se-Indonesia sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan.
“Tujuannya, di bawah Koordinasi Polri di daerah, untuk bersama-sama konsolidasi mengerakkan RT/RW Satpol PP, Linmas, Polres sampai Polsek dan Kodim sampai Koramil serta melibatkan ormas-ormas. Kita harus berani menentukan sikap siapa kawan dan siapa lawan yang merusak ketenteraman masyarakat,” katanya.
Pembakaran maupun percobaan pembakaran kendaraan di Jawa Tengah sudah terjadi 17 kali di Kota Semarang, 8 kali di Kabupaten Kendal, dan 1 kali di Kabupaten Semarang. Motif pembakaran masih misteri, karena polisi belum berhasil menangkap pelakunya.