Cuaca Buruk Adang Distribusi Bantuan Pengungsi Gunung Karangetang
- ANTARA FOTO/Adwit B Pramono
VIVA – Erupsi Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, masih terus terjadi. Lahar panas masih berpotensi keluar dari perut gunung yang berada di Pulai Siau ini, dan mengancam warga yang tinggal di kampung-kampung di bawahnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sitaro dibantu TNI-Polri dan instansi terkait lainnya, sudah mengevakuasi seluruh warga yang berada di zona bahaya erupsi Gunung Karangetang.
"Ada 196 jiwa semua sudah ada di dua titik pengungsian di Paseng dan SD Batubulan," kata Kepala BPBD Kabupaten Sitaro, Bob Wuanten di tvOne, Jumat 8 Februari 2019.
Menurut Bob, muntahan lahar panas Gunung Karangetang itu telah menyebabkan akses jalan darat dari Kahawang menuju Kampung Batubulan terputus. Wilayah Batubulan menjadi terisolir, distribusi bantuan juga tidak bisa dilakukan.
"Distribusi bantuan hanya bisa lewat jalur laut, yang sekarang sedang angin laut sehingga berisiko," ujarnya.
Bob mengakui Bupati Sitaro sudah meminta BPBD untuk membuat jalur darurat sepanjang 2 kilometer untuk evakuasi warga yang berada di Kampung Batubulan. Namun demikian, rencana itu masih diupayakan karena aksesnya juga sulit. "Yang jelas akses amannya (dari puncak gunung) sekitar 3 km," ungkapnya.
Ia menambahkan aktivitas Gunung Karangetang saat ini masih fluktuatif. Pihak PVMBG sudah menambah pos pengamatan gunung api untuk memantau aktivitas Gunung Karangetang secara periodik.
"Dengan bertambahnya personil ini menunjukkan aktivitasnya masih tinggi, secara kasat mata tidak terlihat erupsi tapi setiap satu jam terjadi pelepasan energi dari kawah, jadi sebenarnya masih tinggi," tegasnya.