PDIP Merasa Dirugikan dengan Isu Perusakan Masjid Jogokariyan

Ketua DPD DIY Bambang Praswanto
Sumber :
  • VIVA/Cahyo Edi

VIVA –  Sejumlah kericuhan terjadi pasca acara deklarasi Jokowi di Mandala Krida, Minggu, 27 Januari 2019. Ada dua titik kericuhan yaitu di daerah Ngampilan dan di sekitaran Masjid Jogokariyan.

Peristiwa kericuhan ini ramai diperbincangkan di media sosial. Salah satu yang ramai diperbincangkan adalah terjadi perusakan di Masjid Jogokariyan.

Menanggapi hal itu, Ketua DPD PDIP DIY, Bambang Praswanto mengatakan isu perusakan di Masjid Jogokariyan merugikan pihaknya. Bambang membantah jika ada kadernya yang merusak Masjid Jogokariyan.

"Kami merasa dipojokkan. Isunya kami melempari masjid (Jogokariyan) itu tidak benar," ujar Bambang di Kantor DPD PDIP DIY, Senin, 28 Januari 2019.

Bambang menerangkan dirinya tak yakin ada kader PDIP yang merusak masjid tersebut. Menurut Bambang ada pihak yang menggoreng seakan-akan kader PDIP merusak Masjid Jogokariyan.

"Berita itu tidak benar. Ada yang cerita teman kita merusak masjid. Saya enggak habis pikir masa teman-teman saya merusak masjid. Teman-teman saya bukan pencoleng dan perampok. Saya enggak yakin," tutur Bambang.

Bambang menjabarkan jika secara pribadi maupun sebagai Ketua DPD PDIP DIY dirinya mengecam setiap peristiwa perusakan rumah ibadah. "Saya kalau ada siapa pun yang merusak tempat ibadah akan saya kecam dan mengutuk betul. Tempat ibadah apa pun dan dilakukan siapa pun," ujar Bambang.

Bambang menambahkan jika memang ada perusakan di Masjid Jogokariyan pihaknya meminta agar kasus tersebut dilaporkan ke polisi. Dirinya yakin polisi akan mampu adil dan profesional menangani kasus tersebut.

"Kalau memang ada buktinya (perusakan Masjid Jogokariyan) ya monggo saja dilaporkan. Semua peristiwa itu kami serahkan ke pihak kepolisian. Saya yakin polisi profesional dan mampu menuntaskan kasus itu," kata Bambang. (ase)