Wacik Minta Polisi Tindak Pemutar Balibo Five
VIVAnews - Menteri Budaya dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan film Balibo telah dilarang oleh Lembaga Sensor Film untuk diputar di Indonesia. Maka seharusnya tidak boleh ada pemutaran film tersebut.
Seperti diketahui, Film Balibo telah dilarang diputar dalam Jiffest 2009, namun komunitas Utan Kayu telah menggelar pemutaran film Balibo pada Kamis 3 Desember 2009. Penonton film Balibo di Utan Kayu sangat membludak, hingga harus diputar 2 sesi. Rencananya film tersebut akan diputar di Teater Salihara pada 11 Desember 2009.
Ketika ditanya mengenai adanya pemutaran film tersebut, Jero Wacik mengatakan seharusnya pemutaran film itu dilarang. Polisi harus bertindak. "Semestinya polisi proaktif, LSF telah melarang film tersebut," kata dia kepada VIVAnews di sela-sela Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat di Jakarta Convention Center, Minggu 6 Oktober 2009.
Bahkan ketika ditanya apakah larangan tersebut juga berlaku bagi bahan diskusi mahasiswa, Jero Wacik tetap berpendapat bahwa film itu dilarang diputar. Menurutnya film Balibo sangat melukai harga diri bangsa. Dalam film tersebut diceritakan bahwa 5 wartawan tersebut dibunuh dengan ditembak secara sengaja oleh Tentara Nasional Indonesia. Menurut pemerintah, pada waktu itu terdapat kekacauan, ada Fretilin, perang suku, dan TNI yang menjadi korban.
"Itu kan mencemarkan TNI, negara, tidak sesuai dan itu kan versi produser dari Australia. Sedangkan kita dengan Timor Leste juga telah sepakat dalam Komisi Kebenaran dan Persahabatan bahwa pemerintah Indonesia dan Timor Lester untuk tidak melihat dan meninggalkan masa
lalu," katanya.
Dia menolak anggapan pelarangan film itu merupakan kemunduran demokrasi. Menurutnya kepentingan negara paling tinggi dan diutamakan, meski mengorbakan kelompok orang atau demokrasi itu sendiri. "Semua harus mengalah untuk kepentingan negara," katanya.
"Balibo Five" menceritakan pembunuhan lima wartawan Australia di Timor Timur (sekarang Timor Leste) pada 1975. Film tersebut dirilis di Australia awal tahun ini, hanya seminggu sebelum Kepolisian Australia (AFP) mengumumkan akan membuka kembali kasus kasus dugaan kejahatan perang tersebut pada 20 Agustus 2009.
Menurut Australia, Gary Cunningham, Malcolm Rennie, Greg Shackleton, Tony Stewart, dan Brian Peters diduga dieksekusi oleh pasukan khusus TNI pada Oktober 1975. Tujuannya,agar mereka tak menyiarkan secara detil invasi Indonesia atas Timor Timur.
Sebaliknya, bagi Indonesia kasus Balibo telah selesai. Pemerintah jauh-jauh hari telah menyatakan tak ada pembunuhan, kelima wartawan tersebut tewas dalam baku tembak antara TNI dan tentara prokemerdekaan Timor Timur. Kasus Balibo, bagi Indonesia, telah ditutup.