Anindya Bakrie Paparkan Tantangan Industri Media di Era Milenial
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Presiden Direktur VIVA Media Group, Anindya Novyan Bakrie, menyatakan bahwa industri media akan memiliki tantangan yang cukup besar. Tantangan itu muncul ketika segmentasi industri media saat ini menyasar kaum milenial yang tengah mengikuti perkembangan teknologi dan informasi.
Menurut Anin, industri media harus mampu berbenah jika ingin tetap bertahan dalam 10 bahkan 20 tahun ke depan. Untuk tetap bertahan, kata Anin, media harus mampu membangun brand kepada masyarakat, khususnya generasi milenial yang hari ini selalu ingin mencari hal yang baru.
"Paling mudah menggaet milenial adalah memastikan milenial itu masuk menjadi bagian daripada grup. Karena dengan begitu kita juga bisa merefleksikan audience kita, itu pertama," kata Anindya Bakrie dalam diskusi Indonesia Millenial Summit 2019 di Jakarta Pusat, Sabtu 19 Januari 2019.
Ia mengatakan, ketika generasi milenial menginginkan informasi berita yang cepat dari media online, maka media televisi harus mampu mengimbangi dengan konten pemberitaan yang lebih mendalam serta penyajian berita yang menarik generasi milenial.
"Cara penyajian beritanya juga harus berbeda. Bukan hanya penyajian beritanya, tetapi mediumnya. Katakanlah untuk berbicara kecepatan, milenial dapat melihat di online, tapi kalau bicara ketepatan, kedalaman itu bisa tv. Tapi dari sekian banyak televisi yang ada, yang paling penting adalah branding-nya atau patennya. Misalnya, tvOne, itu bukan hanya bicara beritanya saja, tapi juga penyajiannya dan kredibilitasnya," ujarnya.
Ia pun tidak menampik bahwa media televisi memiliki tantangan tersendiri menghadapi era digital saat ini. Kendati demikian, Anin optimistis, tvOne dan ANTV yang menjadi perusahaan televisi di bawah VIVA Group akan terus bertahan dengan terus melakukan inovasi-inovasi baru dengan penyajian konten berita dan program hiburan agar dapat menarik generasi milenial. Dengan begitu, lanjut Anin, tvOne dan ANTV akan mampu mendapatkan kepercayaan oleh masyarakat sebagai televisi yang mempunyai kredibilitas.
“Saya rasa bukan hanya bertahan, tapi akan jauh lebih berkembang. Bayangkan saja konten yang ada disajikan secara dua dimensi saja, sudah semakin banyak orang yang meminati, bahkan juga mengiklani,” tuturnya.
“Apabila kita bisa melakukan segala macam medium, bahkan mungkin nanti ke depannya kita pakai telepati segala, itu branding-nya akan lebih kuat lagi,” ujarnya. Karena sekali lagi, tvOne itu dibuat bukan hanya untuk kelas atas, tapi buat masyarakat luas.
"Begitu juga dengan ANTV, siaran-siarannya juga tetap akan diminati apapun mediumnya, cuma kita mesti membuatnya unik buat kaum yang menonton, terutama milenial," katanya. (art)