Dituding Kampanye, Ridwan Kamil Tantang Tunjukkan Aturan Dilanggar

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam forum diskusi Jabar Punya Informasi di Bandung pada Kamis, 10 Januari 2019.
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak keberatan diperiksa Badan Pengawas Pemilu setelah dia dilaporkan kepada lembaga itu karena dituding berkampanye untuk pemilu presiden bersama Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri.

Ridwan mengaku, sebagai warga negara yang baik dan taat hukum, bersedia memenuhi panggilan pemeriksaan di Bawaslu jika diperlukan. “Saya hanya menanyakan, tunjukkan pasal pelanggarannya apa,” ujarnya di Bandung, Kamis, 10 Januari 2019.

Ridwan merasa tak ada aturan apa pun yang dilanggar, dan malahan menilai pelaporan kepada Bawaslu itu hanya ungkapkan emosional sesaat. Sebab tak ada yang substansial yang diperkarakan. Namun pengaduan dengan motif pribadi itu, menurutnya, tak akan menyelesaikan permasalahan hukum.

Ridwan Kamil menganggap laporan itu hanya untuk kepuasan si pelapor, bukan karena ada pelanggaran hukum yang terkategori penting. “Maka tunjukkan dulu yang melaporkan itu dasar pelanggarannya apa. Saya enggak melihat (ada unsur pidana). Tapi kalau dipanggil, sebagai warga yang baik, pasti datang,” ujarnya.

Ridwan Kamil dilaporkan oleh Koordinator Pelaporan Bela Islam (Korlabi) kepada Bawaslu RI pada Rabu, 9 Januari 2018. Korlabi juga melaporkan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri serta seluruh kepala daerah di Riau.

Pelapor dari Korlabi, Azam Khan, menganggap orang-orang yang dilaporkannya terindikasi melanggar Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu karena para kepala daerah itu mengacungkan tangan sehingga menguntungkan salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden.

"Mereka santai saja mengacungkan tangan. Begitu juga Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Menteri Hanif Dhakiri dalam acara pesta mengacungkan tangan dengan jelas, dan viral ke mana-mana," ujar Azam di Jakarta, Rabu, 9 Januari 2019.

Ridwan dan Hanif menghadiri acara Partai Kebangkitan Bangsa yang bertajuk 'Festival Satukan Indonesia' di GOR Padjajaran, Bandung, pada 2 Desember 2018. Dalam festival itu, Emil dan Hanif terekam kamera sedang mengacungkan satu jari yang dianggap sebagai simbol dukungan untuk pasangan calon Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin. (ase)