Kapolri Klaim Sukses Cegah Teror, Buktinya Asian Games dan IMF Aman

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian usai menjadi penguji materi disertasi calon doktor di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, pada Kamis, 10 Januari 2019.
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian mengklaim bahwa aparat keamanan sukses mencegah teror atau mengurangi potensi teror berkat Undang-Undang tentang Terorisme.

Karena undang-undang itu pula, kata Tito, polisi dapat menindak lebih dini terhadap orang-orang yang dicurigai hendak melakukan tindakan teror sehingga rencana mereka dapat dicegah.

“Buktinya, kan, Asian Games, Asian Para-Games, IMF conference (pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali), yang jumlahnya puluhan ribu orang, kita bisa amankan dengan adanya kriminalisasi sejumlah perbuatan awal pidana terorisme,” katanya saat ditemui usai menjadi penguji materi disertasi calon doktor di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, pada Kamis, 10 Januari 2019.

Undang-Undang Terorisme sekarang, menurut Tito, cukup baik karena dianggap mampu mengantisipasi tindak terorisme sebelum terjadi. “Kita jangan menunggu terjadi ledakan dulu, tapi kita bisa menangkap sebelum mereka melakukan tindakan. Bahkan, perbuatan awal bergabung menjadi kelompok teroris saja sudah bisa ditangkap,” ujarnya.

Undang-undang itu juga sudah bisa diterapkan pada sekelompok orang yang bergabung dengan jaringan teroris di Poso, Sulawesi Tengah. Didukung pula keterlibatan TNI, sebagaimana diatur di dalam undang-undang itu. “Sangat efektif dengan melibatkan TNI.”

Kendala di Poso lebih pada masalah geografis, bukan undang-undang. Wilayah Poso, katanya, lebih berat karena terdiri dari hutan dan pegunungan. Namun, secara umum, penindakan terorisme efektif berkat Undang-Undang Terorisme, karena sedikitnya 370 orang ditangkap setelah undang-undang itu disahkan. (ase)