Bandara Silangit Dibangun Lagi Demi Tampung 1 Juta Penumpang
- ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVA – Pemerintah kembali akan melakukan pengembangan daya tampung Bandara Internasional Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Untuk bandara yang memiliki kapasitas 1 juta penumpang, pengerjaan akan dilakukan pada tahun 2019 ini.
Bandara Silangit yang kini bernama Bandara Internasional Raja Sisingamangaraja XII merupakan salah satu gerbang masuknya wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) ke danau Toba, Sumatera Utara.
"Kemudian peningkatkan bangunan Silangit dari 500 ribu penumpang menjadi 1 juta penumpang. Ada keterlambatan tapi semua dikerjakan pada tahun ini," ungkap Direktur Utama (Dirut) Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo kepada wartawan di Medan, Sumut, Rabu siang, 9 Januari 2019.
Bandara Silangit menunjukkan aktivitas penumpang yang baik pada tahun 2019. Dengan peningkatan 51 persen tahun 2018 dibandingkan tahun 2017 menurut data dari PT Angkasa Pura II (Persero).
PT Angkasa Pura II mencatat penumpang datang dari Bandara tersebut sebagai gerbang menuju danau Toba 425.463 penumpang di tahun 2018. Pada tahun 2017, tercatat hanya 281.354 penumpang di bandara.
"Kemudian, penerbangan Air Asia menunjukkan baik. Ini kita akan kawal terus. Seminggu 4 kali penerbangan tapi kalau bisa setiap hari. Ada penerbangan dari Singapura. Pada kwartal tahun ini, ada penerbangan dari Singapura ini," tutur Arie.
Arie mengatakan, pihaknya akan mengajak maskapai penerbangan untuk membuka rute baru terus dari berbagai daerah dan negara dengan tujuan ke Bandara Silangit tahun 2019 ini.
"Penerbangan domestik itu banyak di Silangit, banyak dari Jakarta, beberapa airlines mau membuka rute baru dari Batam, Pekan Baru, Bandung. Tahun ini, tahun baik. Meski tahun politik," tutur Arie.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo meresmikan Bandara Silangit menjadi bandara internasional pada Jumat, 24 November 2017 lalu. Bandara Silangit memiliki runway dengan panjang 2.650 Meter dan lebar 45 Meter. Dengan kondisi itu bisa didarati oleh pesawat jenis Boeing 737.