Kapal Tanker CPO Hilang di Laut Jawa, Pencarian Digencarkan

Ilustrasi kapal tanker.
Sumber :
  • Flickr.com

VIVA – Sebuah kapal tanker pengangkut minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil atau  CPO bernama MT Namse Bangdzod posisinya masih belum diketahui hingga saat ini. Kapal tersebut hilang kontak di Laut Jawa pada Jumat 28 Desember 2018.

MT Namse diketahui bertolak dari Pelabuhan Bagendang, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dengan tujuan ke Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Kapal tersebut pun diketahui memiliki 12 kru yakni seorang nahkoda dan 11 anak buah kapal (ABK).

Merespons kejadian tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah mengerahkan kapal patroli KPLP untuk terus meneruskan pencarian kapal Namse.

"Kami telah kerahkan kapal patroli KPLP yaitu kapal KNP. 348 menyisir dari Tanjung Kerawang Bekasi sampai dengan Marunda hingga ke Buoy Timur area labuh jangkar pelabuhan Tanjung Priok namun belum menemukan keberadaan kapal tersebut," ujar Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Junaidi dikutip dari keterangannya. 

Junaidi menambahkan, kapal patroli KPLP KNP. Alugara P.114 juga telah menyisir dari mulai Selat Bangka hingga Pulau Seribu sampai dengan Ekanuri pelabuhan Tanjung Priok namun juga belum mendapatkan hasil.

"Kapal-kapal patroli PLP Tanjung Priok sudah meminta bantuan Disnav Tanjung Priok dan Semarang untuk ikut memantau gerak kapal dimaksud. Melalui, Vessel Traffic Services (VTS) dan SROP sepanjang pantai utara pulau Jawa dan sampai saat ini belum ada laporan keberadaan kapal tersebut," tambahnya

Lebih lanjut menurutnya, tim SAR juga menyisir dari Muara Angke sampai area labuh jangkar Buoy Barat dan belum diketemukan keberadaan kapal dimaksud. 

Kapal MT Namse Bangdzhod dengan GT 1128 merupakan kapal berbendera Indonesia yang dioperasikan oleh PT Surabaya Shipping Lines. Kapal tersebut dinakhodai Muhammad Asdar Wijaya dengan jumlah anak buah kapal (ABK) sebanyak 11 orang.

"Pemilik kapal juga sudah melaporkan ke Basarnas, VTS Tanjung Priok juga sudah memancarkan berita distress agar kapal-kapal yang sedang berlayar di sekitar rute pelayaran kapal tersebut juga ikut mencari dan segera melaporkan ke kami bila ditemukan tanda-tanda keberadaan kapal tersebut," ungkapnya. (row)