Tradisi Pantun Selawat, Tutup Tahun dari Tanah Makian

Tradisi adat 'Hul' atau berpantun selawat digelar warga Desa Daori di Kecamatan Pulau Makian, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, saat malam pergantian tahun 2019.
Sumber :
  • Ifan Gusti

VIVA – Tradisi adat 'Hul' atau berpantun selawat digelar warga Desa Daori, Kecamatan Pulau Makian, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, jelang pergantian tahun 2018 menuju 2019.

Tradisi Hul ini dilaksanakan warga Desa Daori dengan dipimpin oleh imam masjid setempat. Dalam pelaksanaannya, peserta Hul harus bersenandung pantun selawat serta membacakan ayat suci Alquran secara bersamaan, yang dikombinasikan dengan pukulan alat musik rebana.

Namun, rebana yang dibunyikan para pemain Hul tak sembarang dipukul. Si pemukul harus tahu betul setiap lirik nada pantun dengan rentetan bunyi pukulan rebana yang dilakukan secara berganda.

Tradisi khusus tersebut, dilakukan sejak petang hingga malam menjelang pergantian tahun. Tradisi Hul dilaksanakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi warga Desa Daori.

Menurut, Asrul Rasid Ichsan, tokoh masyarakat Desa Daori kepada VIVA, tradisi tersebut bukan semata hiburan melainkan ada pesan dalam syair, bacaan Alquran serta doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia, nikmat dan rezeki yang diberi kepada warga dalam setahun.

"Dengan harapan dengan doa, pada 2019 ini segala upaya dan usaha warga dilancarkan oleh Allah dan warga Provinsi Maluku Utara dapat hidup rukun serta dijauhkan dari bencana," ujar Asrul.

Selain menggelar tradisi Hul, warga juga menggelar zikir akbar dan doa menutup tahun 2018 menuju 2019. (art)

Laporan: Ifan Gusti/ Maluku