Tak Ada Toilet, Pengungsi Akibat Tsunami Selat Sunda Menderita

Pasca Tsunami Banten
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

VIVA - Dampak buruk yang ditimbulkan tsunami di Selat Sunda belum berhenti. Setelah memakan ratusan korban jiwa, bencana tersebut kini membuat para korban selamat yang mengungsi menderita.

Hingga hari ke delapan pascabencana, para pengungsi khususnya di daerah Lampung Selatan mulai terjangkit penyakit. Dari laporan reporter tvOne di lapangan, penyakit itu antara lain diare, pusing-pusing, dan mual-mual.

"Bantuan yang dibutuhkan adalah obat-obatan," kata reporter tvOne yang melaporkan, Senin, 31 Desember 2018.

Bahkan dilaporkan, beberapa titik pengungsian belum memiliki toliet. Untuk membuang air kecil, mereka yang ada di atas bukit harus turun lagi menumpang di rumah yang masih berdiri kokoh.

Selain itu, listrik juga menjadi kendala. Mereka terpaksa menyalakan lampu dengan aki mobil.

Dan sebagai wujud empati, pemerintah setempat mengimbau tidak ada perayaan tahun baru. Jika pun ada, maka diharapkan acara lebih bersifat keagamaan, berdoa bersama, muhasabah, zikir, untuk mendoakan para korban.

Sejauh ini, 117 korban meninggal akibat tsunami Selat Sunda di Lampung Selatan. Lalu, korban hilang ada 7 orang nelayan belum ditemukan.