Zakat yang Dihimpun Baznas Tahun Ini Capai Rp8,1 Triliun

Ketua Baznas Bambang Sudibyo
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA – Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas pusat berhasil mengumpulkan zakat, infak dan sedekah atau ZIS, serta Dana Sosial Keagamaan Lainnya atau DSKL jumlahnya mencapai ratusan juta.

"Pencapaian yang melebihi target menjadi sebesar Rp203 miliar pada tahun ini. Ini berarti, pencapaian sebesar 101 persen dari target yang diharapkan sebesar 200 miliar dalam RKAT (rencana kerja dan anggaran tahunan) Baznas di awal tahun 2018," ujar Ketua Baznas, Bambang Sudibyo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat 28 Desember 2018.

Dalam skala nasional, jumlah seluruh penghimpunan zakat yang dikumpulkan oleh Baznas, lembaga amil zakat (LAZ) dan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) se-Indonesia diperkirakan mencapai Rp8,1 triliun.

"Kami belum dapat menghitung pengumpulan bulan Desember sampai menjelang akhir tahun, tetapi kami perkirakan dengan kenaikan rerata 31,8 persen dari pencapaian tahunan Rp6,24 triliun, maka kita bisa dapatkan perkiraan pencapaian 2018, dapat tembus pada angka Rp8,1 triliun yang diperoleh Baznas, LAZ dan UPZ," katanya.

Bambang mengatakan, meningkatnya jumlah penghimpunan tak lepas dari kinerja menyeluruh mulai dari penghimpunan hingga pada penyaluran zakat yang bermanfaat bagi mustahik.

"Program-program penyaluran dari dana zakat tahun ini lebih terukur dengan adanya pendampingan dan monitoring program, sehingga mustahik merasakan manfaat yang lebih besar," katanya.

Ia menambahkan, Baznas pusat telah membantu mustahik sebanyak 768,886 jiwa pada tahun ini.

Baznas juga melahirkan 156 Warung Z-Mart, empat unit lembaga keuangan Baznas Microfinance Desa (BMD), empat Lumbung Pangan, 17 Balai Ternak dan 74 titik Zakat Community Development (ZCD).

"Sepanjang 2018, BAZNAS berhasil menyalurkan dana zakat sebesar 89,89 persen, yang berarti pengelolaan zakat dilaksanakan dengan sangat efektif," katanya.

Baznas juga mencanangkan diri untuk terus memberikan layanan terbaik, berbenah memberikan sumber daya, terutama untuk mengelolaan zakat di kabupaten kota dan provinsi. Serta akan mendorong program pengumpulan zakat agar pengumpulannya lebih dari 40 persen pada 2019.

"Tahun 2019, kami tetap berharap dapat membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan sebanyak 250 ribu jiwa orang miskin di Indonesia atau satu persen dari jumlah masyarakat miskin di Indonesia," tambahnya. (asp)