Saat Tsunami Anyer, Keluarga Besar PLN Lari Tunggang Langgang
- ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
VIVA – Keluarga besar Perusahaan Listrik Negara (PLN) berduka dengan bencana alam tsunami yang menerjang wilayah Anyer maupun pantai barat Banten lainnya. Pada saat terjadinya tsunami, unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat PLN sedang mengadakan family gathering.
Kepala Humas PLN, I Made Suprateka mengungkapkan, korban meninggal dunia dari keluarga PLN teridentifikasi yakni 4 pegawai, satu istri dan 5 anak-anak serta satu orang lainnya.
I Made mengatakan, saat ini posko darurat PLN terus mengevakuasi dan mencari korban terdampak tsunami. Pada Sabtu malam, laporan dari lapangan menyebutkan, hadirin acara family gathering tersebut tidak mendapatkan peringatan atas datangnya bencana alam tersebut.
"Tanpa ada tanda yang mendahului, misalnya gempa maupun erupsi gunung. Tiba-tiba ada gelombang besar dari laut menerpa panggung dan mengenai mereka. Ini mereka panik tungang-langgang menyelamatkan diri ke daerah tinggi. Mereka kehilangan alat komunikasi. Ada beberapa anak yang ikut tertinggal," ujarnya.
"Sampai saat ini terkonfirmasi 170 orang yang selamat di dua posko kami yang dikelola direktur regional kami," ujar I Made dalam wawancara tvOne, Minggu 23 Desember 2018.
Dia mengatakan, PLN saat ini fokus memberi pertolongan dan mengevakuasi korban luka.
"Kami kirim 26 ambulance ke sana," kata dia.
Untuk korban yang belum ditemukan dari keluarga besar PLN, I Made mengungkapkan 19 orang masih dicari.
"19 orang ini kami mencoba menghubungi. Posko hubungi rumah mereka. Jadi waktu panik ada yang ke rumah penduduk dan langsung kembali ke rumah. Setelah cukup reda airnya mereka kembali," katanya. (hd)