Risma Berambisi Bangun Lebih Banyak Taman hingga Pinggiran Surabaya

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (tengah)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Moch Asim

VIVA – Wali Kota Surabaya Tri Rishamarini atau Risma dikenal sebagai kepala daerah yang giat menghijaukan kota. Taman-taman dibangun di banyak titik. Pepohonan rindang nan hijau ditanam serta dirawat secara baik dan istiqamah. Bagi Risma, penghijauan ruang publik tidak hanya soal keelokan kota dan kepedulian lingkungan, tapi juga upaya menumbuhkan toleransi.

“Sebetulnya salah satu tujuan membangun kota Surabaya itu (terwujudnya toleransi). Makanya kita bangun taman. Kalau taman itu kondisinya jelek dan kotor, itu orang kaya tidak mau datang. Begitu taman itu bagus, maka semua datang, mulai yang hitam sampai putih, yang kaya sampai miskin itu datang,” katanya di Balai Kota Surabaya, Senin malam, 10 Desember 2018.

“Jadi aku bangun taman itu tujuannya itu untuk toleransi. Jadi yang tua, bayi, balita, yang remaja ketemu. Kenapa kita kasih free wifi, yang remaja juga mau datang. Nah, kemudian karena bersih dan indah, maka yang kaya pun mau datang. Dia enggak malu untuk datang ke taman. Kemudian yang miskin juga dapat hiburan, dia enggak perlu ke luar membayar, karena tempat yang bagus sudah ada,” ujarnya.

Hingga sisa setahun masa kepemimpinannya menjadi wali kota, Risma bermimpi membangun taman lebih banyak lagi hingga di pinggiran kota. “Mimpinya banyak sekali mau bangun taman, sampai di pinggiran Gunung Anyar sana kita sudah siapkan empat hektare. Terus yang (di pinggiran) utara sana juga,” katanya.

Risma juga senang beberapa pekan lalu tanaman bunga Tabebuya yang bermekaran di beberapa titik kota diapresiasi masyarakat. Dia mengaku akan menanam lebih banyak lagi tanaman yang bunganya elok dipandang mata di banyak sudut kota dan jalan raya. Bukan hanya Tabebuya, tapi juga tanaman berbunga jenis lainnya.

“Sekarang sebetulnya kita tanam juga sakura betulan dan jacaranda. Nanti di beberapa tempat akan kita tanam, yang sudah siap di daerah Dharmahusada sana akan ditanami jacaranda, warnanya ungu. Jadi nanti warnanya ungu di daerah situ. Kemudian ada jasmine, yang warnanya putih-putih itu,” katanya.

Kota Surabaya berada di berada di posisi sepuluh besar dalam Indeks Kota Toleran atau IKT di Indonesia. Kajian itu dilaksanakan oleh Setara Institute terhadap 94 kota di Indonesia untuk mengukur praktik dan kebijakan yang toleran oleh pemerintah kota. Sedangkan Jakarta menurut kajian ini tidak masuk dalam sepuluh besar. (ase)