Liga Desa Kemendes Ikut Jadi Penggerak Ekonomi Rakyat

Kompetisi Liga Desa Nusantara seri Nasional 2018 oleh Kemendesa.
Sumber :

VIVA – Kompetisi Liga Desa Nusantara seri Nasional 2018 yang diselenggarakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi telah sukses dilaksanakan. Kesebelasan dari Desa Rappang, Sidrap, Sulawesi Selatan, keluar sebagai juaranya.

Kesebelasan Desa Rappang berhasil menundukan kesebelasan tuan rumah dari Desa Cukanggalih, Tangerang, Banten, dengan drama adu pinalti.

Setelah bermain imbang selama dua babak di Lapangan Bonex Legok, Kabupaten Tangerang, Jumat sore, 30 November 2018, akhirnya Kesebelasan dari Desa Rappang mampu menghempaskan kesebelasan Desa Cukanggalih dengan skor akhir 4 - 1.

Sebagai juara, kesebelasan Desa Rapang ini berhasil memboyong tropy dan uang pembinaan sebesar Rp50 juta. Sementara Desa Cukanggalih yang menduduki posisi dua mendapatkan uang pembinaan dari Kemendes sebesar Rp40 juta.

Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Taufik Madjid yang mewakili Menteri Desa PDTT, Eko Putro Sandjojo, menyampaikan selamat kepada kesebelasan yang telah berhasil lolos final dan kesebelasan yang menjadi juara.

Diharapkan, dengan pengalaman bertanding yang telah dilalui, seluruh anak muda yang mengikuti kegiatan ini tidak cepat berbangga diri. Namun, harus terus menempa diri dengan latihan agar dapat meraih prestasi-prestasi yang lebih baik bagi bangsa ini.

Taufik Madjid menambahkan, kompetisi Liga Desa seri Nasional yang diselenggarakan Kemendes dapat menjadi sarana untuk membangun generasi muda Indonesia. Dengan kompetisi ini, dapat membentuk anak muda dengan talenta sepakbola yang mumpuni guna meningkatkan prestasi sepakbola bangsa Indonesia.

"Fokusnya untuk membangun generasi muda yang kuat dalam talenta sepakbola dan menjadi cikal bakal pembentukan tim di level yang lebih tinggi. Saya ucapkan selamat kepada kesebelasan yang juara, terus berlatih dan raih prestasi, " ujar Taufik di lapangan Bonex Legok, Kabupaten Tangerang, Jumat, 30 November 2018.

Penggerak Ekonomi Desa dan Menjalin Persaudaraan

Pada penutupan gelaran Liga Desa, Dirjen PPMD, Taufik Madjid, menegaskan bahwa penyelenggaraan kompetisi yang sebelumnya telah dilakukan di 12 provinsi dan laga final di Tangerang, ikut menggerakan ekonomi masyarakat desa.

"Dengan adanya liga desa ini, kita juga menciptakan perputaran ekonomi masyarakat desa. Masyarakat bisa berjualan, masyarakat bisa kumpul, kegiatan olahraga dapat mendatangkan pemasukan secara ekonomi bagi masyarakat desa," katanya.

Selain itu, Liga Desa khusus untuk usia muda ini jelas dapat memupuk persaudaraan, kerjasama dan memupuk semangat suportivitas bertanding. Kemudian yang paling penting adalah munculnya talenta-talenta baru di bidang sepakbola. Kembali Taufik Madjid menyampaikan, Liga Desa telah menjadi program prioritas dari Kemendes dalam bidang saran olahraga. Diharapkan, Liga Desa tahun depan dapat melibatkan desa  dari 24 provinsi di Tanah Air.

"Kemeriahan ini diharapkan jadi acuan baru, ada Liga 1, Liga 2, juga ada kompetisi antar desa. Karena itu, kita pakai lapangan yang ada di desa. Ini penghargaan untuk masyarakat desa," katanya.

Seperti diketahui, kompetisi Liga Desa Nusantara seri Nasional 2018 telah dilaksanakan sejak 28 hingga 30 November 2018. Ada dalam tiga grup yang berlaga. Pertandingan digelar di empat lapangan wilayah Tangerang. Yakni, Lapangan Bonek Legok, Lapangan Cijantra Pagedangan, Lapangan Persimura Pagedangan dan Lapangan dari Stadion Utama Bojong Nangka, Kelapa Dua.

Liga Desa tahun ini diikuti oleh 12 tim dari 12 provinsi di Indonesia. Yakni, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan NTT (Nusa Tenggara Timur). Para tim yang mengikuti liga, sebelumnya telah melalui proses seleksi dengan waktu empat bulan.

Berikut peringkat pemenang dalam kompetisi Liga Desa 2018:

  1. Juara 1: Desa Rapang, Kab Sidrap, Sulsel. Mendapatkan uang pembinaan Rp 50 juta.
  2. Juara 2: Desa Cukanggalih, Tangerang, Banten. Mendapatkan uang pembinaan Rp 40 juta.
  3. Juara 3 bersama: Kesebelasan dari Jawa Tengah dan Jawa Barat. Mendapatkan uang pembinaan Rp30 juta.
  4. Top skor: Rahmat Iskandar dari Jawa Barat, dengan 3 gol dari empat pertandingan. Mendaptkan uang pembinaan Rp5 juta.
  5. Pemain terbaik: Adi Smantri dari Banten. Mendapatkan uang pembinaan Rp5 juta.
  6. Tim fair play: Kesebelasan Desa Sibak, Bengkulu. Mendapatkan uang pembinaan Rp5 juta.

Ditulis oleh: Eko Priliawito