Atap Gudang Logistik KPU Mamasa Sulbar Roboh karena Gempa

Tenda pengungsi dan tempet bekerja sementara pejabat KPU didirikan di halaman kantor KPU Kabupaten Mamasa setelah daerah itu diguncang gempa berkali-kali Kamis, 15 November 2018.
Sumber :
  • VIVA/Yasir

VIVA – Rentetan gempa yang mengguncang Kabupaten Mamasa di Sulawesi Barat mengakibatkan sejumlah kerusakan. Termasuk robohnya bagian atap gudang logistik milik KPUD Mamasa di Desa Rambu Saratu, Kecamatan Balla, Mamasa, Sulbar. Pelaksanaan persiapan pemilu pun terganggu.

Hal itu dibenarkan Komisioner KPU Sulawesi Barat yang membidangi Kabupaten Mamasa, Farhanuddin, saat dihubungi VIVA, Kamis, 15 November 2018. KPU masih mendata dan memeriksa kemungkinan logistik pemilu rusak akibat tertimpa runtuhan.

"Jadi bukan atapnya yang runtuh, tapi plafon. Bagian dari atap yang terbuat dari tripleks yang jatuh. Logistik yang rusak masih sementara didata, tapi sepertinya tidak ada yang rusak," kata Farhanuddin. 

Selain gudang logistik, gedung kantor KPU Mamasa juga retak akibat gempa. Di halaman kantor, didirikan tenda untuk pengungsi dan tempat sementara anggota KPU bekerja melanjutkan tahapan pemilu.

Bahkan, Farhan menceritakan, KPU Mamasa terpaksa melakukan input data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Hasil Perbaikan Tahap 2 di Bandara Sumarorong. Termasuk pelaksanaan rapat pleno tentang perampungan data DPT.

"Kantor KPU Mamasa lokasinya itu hanya berjarak empat kilometer dari pusat gempa. Kita pakai ruang kedatangan Bandara Sumarorong karena lokasinya lebih landai, dan lumayan jauh dari pusat gempa, sekitar 30 kilometer. Guncangan sangat terasa. Bahkan sampai sekarang lebih 300 kali guncangan," kata Farhan.

Hingga kini, logistik dan tahapan persiapan pemilu diusahakan terus berjalan. Kepolisian Daerah Sulawesi Barat turut membantu mengamankan logistik pemilu itu.

Berdasarkan rapat pleno KPU Mamasa, jumlah DPT sebanyak 114.501, lebih banyak dari pemilih Pilkada Mamasa 2017, yang dimenangkan Ramlan Badawi-Martinus Tiranda melawan kotak kosong, hanya 95.406 jiwa.

Berdasarkan data monitoring BMKG, total aktivitas gempa Mamasa selama sepuluh hari terakhir, diprediksi sudah mencapai 300 kali. Getaran juga dirasakan di Mamuju Sulawesi Barat dan Toraja Sulawesi Selatan.