Cegah Persekusi Acara Kekhalifahan, Polisi Terjunkan Seribu Personel

Kepala Polres Bogor AKBP Andi Moch Dicky Pastika jumpa pers soal e-KTP tercecer.
Sumber :
  • Muhamad AR

VIVA – Kepolisian Resor Bogor, Jawa Barat, menerjunkan seribu personel di lokasi yang akan dilaksanakan diskusi bertajuk "Syiar dan Silaturahim Kekhalifahan Islam Se-Dunia 1440 H" di Komplek Az-Zikra, Sentul, Bogor, Sabtu 17 November 2018 mendatang.

Meski sudah sudah tidak diberi izin oleh aparat, polisi mengimbau agar warga tidak mendatangi lokasi untuk melakukan persekusi. 

"Salah satu pertimbangan tidak diberikannya izin, acara tersebut mendapat penolakan warga Bogor. Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat, ormas dan mahasiswa agar senantiasa menahan diri tidak melakukan persekusi," kata Kapolres Bogor, AKBP Andi Moch Dicky kepada VIVA, Rabu 14 November, malam. 

Lanjut Dicky, ia mengimbau agar masyarakat yang menolak bisa menahan diri dan persoalan ini diserahkan kepada aparat Kepolisian. Hal itu untuk menghindari terjadinya konflik yang tidak diinginkan akibat penolakan dari warga, masyarakat dan mahasiswa.

"Untuk mencegah terjadinya konflik dan mengantisipasi acara tersebut, maka Polres Bogor akan melakukan pengamanan dan penjagaan di lokasi mulai beberapa hari sebelum acara digelar. Kami menerjunkan sekitar 1000 personil termasuk BKO 3 SSK Brimob, 2 SSK Sabhara dan 500 personel gabungan TNI Polri," kata Dicky.

Dicky menegaskan, tidak diizinkannya acara tersebut karena menimbulkan  penolakan dari masyarakat Bogor yang diaspirasikan melalui aksi ormas, dan mahasiswa Islam di Kabupaten Bogor. 

Saat mediasi pada Selasa 13 November kemarin, acara tersebut dianggap meresahkan yang dapat mengancam eksistensi dari NKRI. Disampaikan kegiatan syiar kekhalifahan tersebut dinilai dapat merusak 4 pilar kebangsaan Pancasila, UUD, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika.

"Tanpa izin, kepada panitia diminta untuk tidak mencoba-coba menggelar acara tersebut," tegas Dicky.