Tank Harimau Buatan Pindad Dipamerkan di Indo Defence 2018
- VIVA/Eduward
VIVA – Pameran dan Forum Internasional di bidang pertahanan Indo Defence 2018 Expo dan Forum resmi dibuka hari ini 7 November - 10 November 2018.
Acara yang menggelar alat utama sistem persenjataan (alutsista) dalam dan luar negeri itu dipamerkan tidak hanya senjata, melainkan peralatan tempur dan segala jenis perangkat lainnya.
Pantauan VIVA, segala jenis senjata seperti yang diproduksi perusahaan negara yang memproduksi alat pertahanan dan keamanan PT Pindad, juga ditampilkan berupa tank berjenis Harimau.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, acara ini merupakan wadah untuk industri pertahanan dari dalam negeri menawarkan alat produksinya kepada negara.
Ia berharap, 867 peserta dari 45 negara yang ikut ambil bagian saling bertukar informasi terkait bisnis dan kemampuan militer di negaranya masing - masing.
"Saya berharap berbagai kegiatan dalam event ini akan memperluas pasar bagi produk industri pertahanan Indonesia baik sebagai produk utuh maupun sebagai bagian dari mata rantai industri pertahanan global," kata Ryamizard saat menyampaikan sambutan di lokasi acara JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu 7 November 2018.
Selaku penyelenggara acara, Managing Director PT Napindo Media Ashatama, Arya Seta Wiriadipura, mengatakan bahwa sedianya Presiden Jokowi akan hadir pada hari ini sekaligus pemberian nama Harimau pada salah satu Tank buatan Pindad.
Tank tersebut diproduksi atas kerja sama dengan FNSS Savunma Sistemleri, perusahaan asal Turki. Namun informasi terakhir, Jokowi masih ada agenda rapat terbatas di Istana Negara.
"Kami sangat berharap, Bapak Presiden Jokowi dapat hadir di Indo Defence 2018 Expo dan Forum. Kehadiran beliau akan memberikan nilai lebih dan menjadi semangat serta motivasi bagi kami anak-anak bangsa dan tentunya industri dalam negeri dalam menuju kemandirian," kata Arya.
Acara ini dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kementerian Pertahanan selaku penggagas acara berharap, Indo Defence 2018 ajang mempromosikan produk industri pertahanan nasional dan memperkuat kolaborasi industri dalam negeri dengan industri pertahanan negara sahabat.
Selain itu, industri pertahanan yang kuat juga disebut akan membantu proses pertumbuhan dan kemandirian ekonomi.