Rekahan Tanah Muncul di Banjarnegara, BPBD Minta Kajian Geologi

Rekahan tanah di Desa Danareja, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah
Sumber :

VIVA – Warga di Desa Danareja, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah dikejutkan dengan munculnya rekahan tanah sepanjang 300 meter di perkampungan. Kondisi itu membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat mewaspadai adanya potensi bencana longsor.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo, mengungkapkan, retakan tanah itu terdeteksi di RT 01/RW III Danareja sejak Sabtu petang, 3 November 2018. Retakan tanah ditaksir mencapai 300 meter di beberapa titik pekarangan warga dengan kedalaman 2-3 meter.

"Retakan tanah muncul saat wilayah itu hujan lebat, lalu muncul spot-spot retakan di beberapa lokasi," kata Andry kepada VIVA, Selasa, 6 November 2018.

Hingga saat ini, jumlah retakan pun terus bertambah dengan kedalaman bervariasi. Bahkan, menurut pendataannya, satu rumah warga mengalami kerusakan, meski tidak terlalu parah. Namun begitu, warga sempat panik mendapati kejadian janggal tersebut.

Andry mengaku retakan tanah itu cukup aneh lantaran terjadi di wilayah Banjarnegara yang bukan perbukitan. Meski begitu, potensi terjadinya longsor bisa saja terjadi mengingat rekahan tanah menjadi salah satu sebab longsor yang kerap terjadi di Banjarnegara.

"Longsor kan bisa terjadi dengan sudut vertikal maupun horisontal. Makanya kita tetap siaga, " ujarnya.

Foto: Warga menutupi rekahan tanah dengan pasir agar tidak membesar

BPBD Banjarnegara kini terus memberikan sosialisasi kepada warga agar tetap waspada dan berhati-hati. Ia juga meminta warga untuk sedini mungkin menutupi rekahan tanah itu dengan pasir agar tidak menimbulkan rekahan baru.

"Masyarakat kami imbau untuk tidak panik dan terus bergotong-royong menutupi rekahan. Agar kalau hujan lebat rekahan itu tidak dimasuki aliran air," ucapnya.

Pihaknya saat ini juga telah berkoordinasi dengan tim geologi untuk mengkaji adanya rekahan tanah di Desa Danareja. Sebisa mungkin tim geologi bisa memberikan rekomendasi menyeluruh hasil kajian agar warga bisa lebih tenang.
 
"Kalau kami baru sebatas memprediksi kondisi alam saja. Nah, sebaiknya tim geologi bisa langsung mengkaji dan memberikan rekomendasinya agar warga tidak panik seperti saat ini," ujar Andri.