Tangis dan Kalimat Tauhid Selimuti Pemakaman Korban Lion Air
- VIVA.co.id/ Nur Faishal (Surabaya)
VIVA – Suasana sedih sangat terasa kala jenazah Jannatun Cyntia Dewi tiba di rumah duka Desa Suruh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis pagi, 1 November 2018. Perempuan 24 tahun itu adalah salah satu korban pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat, Senin pagi, 29 Oktober 2018.
Jannatun merupakan korban pertama yang berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification atau DVI. Setelah serah terima di RS Polri, Jakarta, jenazah korban lantas diterbangkan ke Surabaya. Ambulans yang membawa jenazah tiba di rumah duka sekira pukul 07.30 WIB.
Ketika ambulans tiba, isak tangis pun pecah dari orangtua, sanak saudara dan pelayat yang menunggu sejak pagi. Kedua orangtua almarhumah, Bambang Supriadi dan Surtiyem, tampak lemah. Air mata tak terbendung dari mata keduanya.
Bahkan, Surtiyem harus dibopong oleh warga karena tak mampu menopang tubuhnya. Kesedihan itu makin terasa kala gema kalimat tauhid menyeruak dari bibir pelayat. "Laa ilaaha illallaah Muhammadur rasuulullaah."
Beberapa saat kemudian, jenazah Jannatun disalatkan di masjid desa setempat. Setelah itu, jenazah dimakamkan di tempat pemakaman umum tak jauh dari rumah duka. Warga ikut mengantarkan jenazah ke peristirahatan terakhir almarhumah.
Jannatun merupakan satu di antara 189 penumpang pesawat Lion Air JT610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat, Senin, 29 Oktober 2018. Hingga kini, tim gabungan masih berupaya menemukan korban lainnya dan badan pesawat. (ase)