Diterapkan Sistem Berganti Penerbangan Keluarga Korban Lion Air

Presiden Direktur Lion Air Grup Edward Sirait dalam konferensi pers di Tangerang, Banten, pada Senin, 29 Oktober 2018.
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – Lion Air Group akan memfasilitasi penerbangan bagi keluarga korban atas jatuhnya pesawat Lion Air JT – 610 dengan rute Jakarta-Pangkalpinang di Tanjung Karawang, Senin, 29 Oktober 2018. Lantaran keterbatasan kursi yang ada, pihaknya akan menerapkan sistem berganti dan hanya dapat mengangkut dua keluarga dalam satu penerbangan.

"Keterbatasan yang kita miliki akhirnya akan angkut dua keluarga. Tapi mudah-mudahan hal ini diterapkan untuk hari ini saja dengan status darurat," kata President and CEO Lion Air Group, Edward Sirait, di Lion Operation Center, Selapajang Jaya, Neglasari, Tangerang, Senin, 29 Oktober 2018.

Kendati demikian, manajemen Lion Air menjamin fasilitas yang akan diberikan pada keluarga korban untuk perjalanan baik menuju Halim Perdanakusuma ataupun Pangkalpinang sesuai dengan SOP yang berlaku.

"Fokus kita ini terhadap penanganan keluarga korban dan akan kita lakukan semaksimal mungkin melayani mereka. Sejauh ini kami terus membuka layanan informasi baik di Bandara Soekarno Hatta ataupun Lion Operation Centre," ujar Edward.

Diketahui, pesawat Lion Air rute dengan rute Jakarta-Pangkalpinang mengalami lost contact, sekitar pukul 06.20 WIB. Setelah 13 menit mengudara pesawat jatuh pada koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628”  atau sekitar Karawang dengan mengangkut 181 penumpang dan delapan kru. Pesawat dipiloti oleh Capt. Bhavye Suneja dan Co. Pilot Harvino.

Lion air sangat prihatin dengan kejadian ini dan akan bekerja sama dengan instansi terkait dan semua pihak, sehubungan dengan kejadian ini. Terkait dengan kejadian ini Lion Air membuka crisis center di nomor telepon  021-80820000 dan untuk informasi penumpang di nomor telepon  021-80820002.