Pemprov Kaltim Bantah Viral Foto Deretan Pengibaran Bendera Tauhid
- VIVA.co.id/ Muhammad AR (Bogor)
VIVA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengklarifikasi beredarnya foto pengibaran bendera berlafaz tauhid di media sosial. Beredarnya foto yang menjadi viral itu disebut sebagai hoax.
Hal itu disampaikan Plt Sekda Kaltim, Meiliana, Senin, 29 Oktober 2018. Dia menyebut, tak adanya penurunan bendera merah putih untuk digantikan dengan bendera berlafaz tauhid di sejumlah tiang bendera milik Pemprov Kaltim tersebut.
Dia menegaskan oknum yang memasang bendera tersebut sudah ditegur.
"Pengibaran bendera yang ada di kantor gubernur sudah diingatkan kepala satpol PP untuk menurunkan bendera bertuliskan tauhid yang ada di pagar, bukan di tiang bendera," tuturnya.
Meiliana menambahkan saat ini di media sosial banyak yang beredar tanpa ada klarifikasi kebenaran. "Jadi, yang ada di foto yang beredar itu hoax. Kan mudah sekarang ini beredar," tandasnya.
Dijelaskan Meiliana terkait aksi bela bendera tauhid yang dilakukan Jumat, 26 Oktober diterima Gubernur Kaltim Isran Noor merupakan upaya silaturahmi dan meredam amarah massa.
"Pak Isran, menerima langsung massa yang datang dan meredamkan emosi dan untuk mempertahankan kesatuan NKRI dan kedamaian Kaltim," jelasnya.
Kemudian, Meiliana mengatakan akan mencari penyebar foto tersebut. Soal kabar Kemendagri akan ke Samarinda untuk mengusut kasus pengibaran bendera tauhid tersebut dijawab Meiliana.
"Tidak mengusut, tapi hanya mengklarifikasi. Saya rasa wajar-wajar saja untuk mengklarifikasi kepada Gubernur daripada nanti menjadi bias. Ya, nanti akan diklarisifikasi," katanya.
Kendati demikian, Asisten 3 Pemprov Kaltim, Bere Ali membenarkan adanya beberapa bendera tauhid yang dikibarkan di tiang bendera Pemprov Kaltim. Namun, pengibaran ini bukan seperti pada foto yang beredar.
"Saya ada di tempat saat adanya aksi. Ada beberapa yang dikibarkan, tapi bukan seperti yang ada di foto yang beredar itu. Di foto itu kan berjejer banyak, itu tidak ada. Itu hoax, bisa dilihat dengan jelas," tutur Bere Ali.