Lombok Tagih Janji Kemenpar soal Dana Pemulihan Pariwisata Pascagempa
- VIVA/Satria Zulfikar
VIVA – Pascagempa yang mengguncang Lombok sejumlah destinasi wisata mengalami kerusakan, bahkan Gunung Rinjani hingga saat ini belum dibuka untuk pendakian. Tidak hanya itu, kunjungan wisatawan asing kian menurun.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, sebelumnya disebut telah berjanji akan menggelontorkan anggaran senilai Rp20 miliar untuk pemulihan pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) pascagempa. Anggaran tersebut bersumber dari Kementerian Pariwisata RI dalam bentuk program promosi wisata.
Hingga saat ini, anggaran tersebut belum terealisasi. Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, Fauzan Zakaria mempertanyakan lambannya proses pencairan tersebut.
"Ini untuk mempercepat pemulihan pariwisata NTB. Kami sangat butuhkan perhatian pemerintah dengan merealisasikan janji pemulihan pariwisata kami," ujar Fauzan di Mataram, Senin, 22 Oktober 2018.
Fauzan mengatakan, pihaknya bersama Dinas Pariwisata NTB dan stakeholder pariwisata lainnya telah menyusun program tahap awal dengan nilai Rp5 miliar. Program tersebut di antaranya road show untuk promosi wisata NTB, sales mission, table top, dan lainnya.
Dia meminta agar Kemenpar segera mengundang pihak-pihak di daerah untuk membahas program tersebut.
"Jadi bagaimana kami bisa menyusun program kalau tidak diundang, mekanisme pencairan anggaran pemulihan ini melalui program," katanya.
Dia juga mengatakan, dana Rp20 miliar untuk pemulihan pariwisata NTB sangat kecil dibanding pemulihan pariwisata Bali pascaerupsi Gunung Agung yang mencapai Rp100 miliar.
"Kami hanya 20 persen dibanding Bali yang mencapai Rp100 miliar. Saya harap pemerintah bisa merealisasikan janjinya sebelum Desember nanti," katanya.