Didera Fitnah dan Hoax, Jokowi: Itu Jahatnya Politik
- VIVA.co.id/ Agus Rahmat
VIVA – Presiden Joko Widodo bersilaturahmi dengan pimpinan dan santri Pondok Pesantren Bugen Al-Itqon, Semarang, Jawa Tengah.
Di hadapan ratusan santri dan pengasuh pondok, Presiden Joko Widodo menjelaskan soal hoax yang bertebaran dimana-mana.
Mantan wali kota Solo itu kembali mengungkapkan fitnah yang ditujukan kepada dia soal Partai Komunis Indonesia atau PKI. Santer disebut, Jokowi adalah kader. Padahal, menurut Jokowi, ia baru berumur empat tahun ketika PKI dibubarkan.
Kemudian foto D.N Aidit, ketua CC PKI, saat berpidato disebutkan dalam isu yang beredar pemuda di sebelahnya adalah Jokowi. Padahal, kejadian itu tahun 1955 dan Jokowi belum lahir.
"Itulah jahatnya politik, jahatnya fitnah seperti itu. Tapi ada yang percaya. Satu, dua ada yang percaya. Tanya langsung ke saya. Ya saya jelaskan," kata Jokowi, Sabtu, 20 Oktober 2018.
Tidak hanya itu, Jokowi juga didera fitnah yang banyak di media sosial. Sejauh ini, sejumlah orang telah ditangkap gara-gara hoax.
"Meskipun sudah satu, dua, tiga orang masuk penjara gara-gara hoax, fitnah dan lain-lain, tapi tidak kapok-kapoknya," kata mantan gubernur DKI itu.
Jokowi menceritakan, awal fitnah itu dimulai ketika dia maju sebagai capres pada 2014. Bahkan, ada media yang dibuat untuk memfitnah dia.
"Dulu ada Obor Rakyat (koran), masuk penjara (pimpinannya). Ada Saracen masuk penjara," kata Jokowi.
Dua pimpinan Obor Rakyat, yakni Pemimpin Redaksi Setyardi Budiono dan Redaktur Pelaksana H Darmawan Sepriyosa.
"Masih ribuan itu di sosmed hal seperti itu. Apakah tidak ada hal yang lebih baik yang bisa kita lakukan selain mengabarkan kabar bohong hoax, fitnah dan lain-lain," ujar Jokowi.