Sore Tadi, Dua Bus Penuh Tersangka Teroris Jatim 'Diboyong' ke Jakarta
- ANTARA FOTO/Didik Suhartono
VIVA – Sebanyak 23 orang tersangka teroris yang ditahan di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur dipindah ke Jakarta pada Senin siang, 15 Oktober 2018. Dikawal anggota polisi bersenjata lengkap, mereka 'diboyong' dari Polda ke Bandara Internasional Juanda dengan menggunakan dua bus besar. Dari sana mereka diterbangkan dengan pesawat.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera mengatakan bahwa ke-23 tersangka teroris yang dipindah itu adalah hasil penindakan tim Detasemen Khusus 88 Antiteror di Jatim setelah peristiwa rentetan serangan bom bunuh diri di beberapa lokasi di Surabaya pada Mei 2018 lalu.
Sejak ditangkap, terang Barung, 17 tersangka ditahan di Rumah Tahanan Polda Jatim, sementara enam tersangka ditahan di Rutan Kepolisian Sektor Dukuh Pakis. "(Tersangka) dibawa ke Jakarta dengan pesawat," katanya dikonfirmasi VIVA pada Senin sore, 15 Oktober 2018.
Barung tidak menjelaskan atas dasar pertimbangan apakah ke-23 tersangka teroris itu dipindah ke Jakarta, apakah untuk kepentingan penyidikan atau karena persidangan perkara tersebut digelar di Jakarta.
Kota Surabaya diguncang serangan bom bunuh diri pada Minggu-Senin, 13-14 Mei 2018. Serangan pertama menyasar tiga gereja dengan lokasi berbeda yang dilakukan enam orang satu keluarga. Pelaku semuanya tewas. Serangan kedua menyasar Markas Polrestabes Surabaya. Pelaku satu keluarga dan tewas di lokasi empat orang.
Di tengah-tengah serangan itu, ledakan mengagetkan warga Rusunawa Wonocolo, Taman, Sidoarjo, pada Minggu malam, 13 Mei 2018. Kamar yang meledak ternyata dihuni terduga teroris. Sang terduga, Anton, Sari, dan Helia tewas di lokasi karena ledakan bom rakitan itu. Sejak peristiwa itu, tim Densus 88 menangkap puluhan terduga teroris di Jatim dan di beberapa provinsi lainnya.