Delegasi IMF-World Bank Ketagihan Nasi Campur Bali
- Bobby Andalan/ Bali
VIVA – Selain menghabiskan waktu berdiskusi pada forum Annual Meeting IMF-World Bank, para delegasi dari 189 negara juga tak mau melewatkan wisata kuliner di Pulau Dewata. Mereka banyak yang memburu kudapan asli Bali.
Salah satu tempat yang ramai dikunjungi adalah Warung Made di Jalan Pantai Kuta, Kuta, Bali. Tempat makan dengan cita rasa khas Bali ini konon sudah ada sejak tahun 1969. Owner Warung Made, Made Raymons menjelaskan, hampir setiap hari restorannya diserbu oleh delegasi IMF-World Bank.
"Setiap hari selama event itu berlangsung, selalu ada delegasi yang ke sini. Mereka ingin merasakan kuliner dengan cita rasa khas Bali yang kaya rempah," kata Raymons saat berbincang dengan VIVA, Minggu 14 Oktober 2018.
Raymons melanjutkan, omset restorannya melonjak tajam selama Annual Meeting IMF-World Bank yang selama seminggu digelar di Bali. Hanya saja, ia enggan membeber berapa pemasukan restorannya selama kegiatan itu berlangsung.
Saban hari, Raymons melanjutkan, terdapat sekitar 800-1.000 delegasi yang mampir ke warungnya. Sejumlah menu makanan yang disajikan di Warung Made dipesan oleh mereka. Selain nasi campur, menu lain yang banyak dipesan adalah Tipat Cantok atau Gado-gado ala Bali, Rujak, sampai Nasi Goreng.
"Salah satu yang menjadi favorit para delegasi dan itu juga ciri khas kita adalah nasi campur Bali. Itu yang paling banyak dipesan oleh mereka," katanya.
Sayang, Raymons tak tahu persis dari negara mana saja mereka berasal. Termasuk, adakah tokoh dunia yang ketagihan menu kudapan kuliner khas Bali. Alasannya, Raymons ingin memanjakan mereka saat santap siang maupun malam.
"Kita tidak perhatikan dengan baik siapa saja mereka, karena jumlahnya banyak. Hanya saja, kita tahu kalau mereka delegasi IMF-World Bank dari plat nomor mobilnya yang menggunakan kode AM (Annual Meeting) dan juga pengawalan pihak Kepolisian," ujarnya.
Warung Made memang menjadi ikon kudapan dengan cita rasa lokal. Tak lengkap rasanya berlibur ke Pulau Seribu Pura tanpa mencicipi makanan di sini. Apalagi, kualitas makanan di sini terjaga betul lantaran telah buka sejak tahun 1950-an.
"Saya juga tidak tahu mereka tahu dari mana Warung Made. Mungkin saja cerita dari mulut ke mulut, karena memang kita sering didatangi para petinggi negara, termasuk artis internasional," katanya.