Guntur Romli Desak Polisi Usut Dalang Hoax Ratna Sarumpaet
- VIVA.co.id/Lilis Khalisotussurur
VIVA – Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli menyatakan, pengusutan kasus penyebaran informasi bohong atau hoax yang melibatkan aktivis perempuan senior Ratna Sarumpaet tidak hanya berhenti pada penetapan status tersangka pada Ratna Sarumpaet saja. Ia meminta kepada aparat penegak hukum untuk menelusuri otak di balik rekayasa penyebaran berita bohong yang sempat meresahkan masyarakat itu.
"Ini penyebaran hoax, siapa yang membuat hoax, dan siapa yang menyebarkan itu harus diproses secara hukum. Dan kami minta jangan berhenti hanya sampai di Ratna saja," kata Guntur Romli usai menghadiri diskusi bertajuk Membedah Agenda Politik Komunisme dan Khilafah di Pilpres 2019 di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 13 Oktober 2018.
Ia meyakini rekayasa kebohongan yang dibuat oleh Ratna Sarumpaet itu adalah rekayasa yang dibuat dengan matang dan melibatkan beberapa orang penting di belakangnya. Menurutnya isu penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet dengan cepat viral setelah ditayangkan di berbagai media, baik media sosial maupun media televisi.
Bahkan, sebelum rekayasa kebohongan Ratna terungkap, lanjut Guntur, Ratna diketahui sempat berkomunikasi dengan sejumlah tokoh. Ironisnya sejumlah tokoh nasional yang sempat ditemui Ratna Sarumpaet membenarkan kejadian penganiayaan yang dialami oleh ibu dari artis cantik Atiqah Hasiholan itu.
"Yang jelas kami ingin isu Ratna itu murni kasus penegakan hukum, bukan isu politik. Jadi jangan membodohi publik, karena publik ini banyak yang menyaksikan, karena kebohongan itu disiarkan baik melalui media sosial, televisi. Jadi jangan sampai mengkambinghitamkan Ratna saja, kami tahu siapa saja yang menyebarkan, jadi tolong, jangan hanya berhenti pada Ratna Sarumpaet saja," tegasnya.