Tangani Bencana, Pemerintah Harus Belajar dari Jepang

Seismograf, alat pendeteksi gempa. (Foto Ilustrasi).
Sumber :
  • ANTARA/Fahrul Jayadiputra

VIVA – Pengamat Maritim, Siswanto Rusdi mengatakan, dengan kesamaan letak geografis yang sama-sama berada di wilayah 'cincin api', pemerintah Indonesia harus belajar masalah penanganan bencana gempa dan tsunami kepada pemerintah Jepang.

Sebab, selama ini pemerintah Jepang dianggap sangat antisipatif dalam menjaga keselamatan warganya, agar terhindar dari dampak gempa dan tsunami yang kerap menghantam wilayah mereka.

"Di Jepang, alat deteksi gempa dan tsunami benar-benar digunakan dengan maksimal. Masyarakatnya juga tanggap dan teredukasi, serta peduli terhadap bencana," kata Rusdi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 13 Oktober 2018.

Ironisnya dalam hal penganggaran penanganan bencana, Indonesia masih jauh lebih kecil dibandingkan Jepang. Namun Rusdi menilai bahwa berbagai langkah dalam menghadapi gempa dan tsunami yang selama ini dilakukan Jepang sebenarnya juga bisa diadopsi oleh pemerintah Indonesia.

"Sebab di sana itu pemerintah Jepang juga benar-benar mengupayakan pemanfaatan alat deteksi gempa ini dengan maksimal, dan memahami perlunya sosialisasi kepada masyarakat," kata Rusdi.

Selain itu, karena sebagian besar wilayah Nusantara adalah wilayah maritim, maka Rusdi menegaskan agar pemerintah juga harus makin serius dalam mengembangkan alat, sistem, edukasi dan sosialisasi gempa, serta tsunami, agar masyarakat terutama yang berada di wilayah pesisir bisa semakin paham bagaimana menghadapi bencana.

"Apalagi utamanya itu untuk masyarakat di daerah pesisir. Pemerintah pusat dan daerah harus kerja sama demi mengedukasi masyarakat pesisir soal gempa dan tsunami itu," ujarnya.