Muslim Indonesia Terbanyak di Dunia, 70 Persen Belum Bisa Baca Alquran
- ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
VIVA - Kampus Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Jakarta mengumumkan hasil survei mereka mengenai Alquran tahun 2017 lalu. Hasilnya, lebih dari setengah persen masyarakat muslim Indonesia belum bisa membaca Alquran.
"Data dari PTIQ yang belum bisa membaca Al quran 60-70 persen," ujar Ustadz Achmad Farid Hasan saat ditemui di acara "Coaching Clinic 1 Jam Bisa Membaca Alquran" pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-27 di Asrama Haji Embarkasi Medan, Sumatera Utara, Kamis, 11 Oktober 2018.
Dari hasil riset Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, tahun 2015 yang disampaikan oleh Kiai Haji Salahudin Wahid atau Gus Solah menyebutkan bahwa orang Indonesia yang bisa membaca Alquran baru 23 persen.
Untuk itu, guna memberantas buta huruf baca Alquran, maka ia menyelenggarakan training membaca Alquran dalam waktu singkat yang dilaksanakan di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.
"Kami mengadakan training itu dari tahun 2010 sampai sekarang tiap bulan. Itu pengikutnya kebanyakan orang-orang dewasa. Sampai sekarang itu masih banyak yang ikut training itu," katanya.
Metode yang diajarkan oleh Ustaz Farid yaitu pelatihan membaca Alquran dalam waktu satu jam sudah bisa membaca Alquran tersebut. Pelatihan itu diajarkan masyarakat umum baik anak-anak maupun orang dewasa yang belum bisa membaca Alquran.
"Kami perkenalkan awal huruf Alquran, kami berikan tajwid, tanda baca Alquran, tajwid, dan panjang pendek bacaan," ujarnya.
Ketua Panita Pusat MTQN ke-27, Khoiruddin, menjelaskan bahwa kegaitan "Coaching Clinic 1 Jam Bisa Membaca Alquran" merupakan bagian dari layanan kepada masyarakat dalam memberantas buta huruf Alquran.
"Di mana masyarakat ini sangat butuh cara membaca Alquran dengan cepat dan tepat," kata Direktur Penerangan Agama Islam Kemeneterian Agama tersebut.