Korban Luka Berat Gempa Palu Mencapai 2.632 Orang

Foto udara dampak kerusakan akibat gempa dan tsunami di Tondo, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 3 Oktober 2018.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Selain korban meninggal dunia akibat bencana alam gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, korban luka berat juga terus bertambah. Saat ini korban luka berat sudah lebih dari 2.600 orang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan bahwa korban luka berat tercatat 2.632 orang, saat ini dirawat di rumah sakit. Selain itu ada korban yang hilang sebanyak 265 orang dan tertimbun 152 orang. Selain itu, tercatat 62.359 jiwa yang mengungsi, yang tersebar di 147 titik.

"Korban luka berat 2.632 orang, dirawat di rumah sakit," ujar Sutopo saat konferensi pers di gedung BNPB, Jakarta Timur, Minggu 7 Oktober 2018.

Sutopo menambahkan, untuk jumlah rumah rusak akibat gempa dan tsunami yakni 66.926 unit. Terdiri dari 66.238 unit di Sulawesi Tengah dan 688 unit di Sulawesi Barat. Namun jumlah di Sulawesi Tengah itu belum diklasifikasikan mana rumah yang rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan. Sedangkan di Sulawesi Barat, dari 688 unit, terdiri dari 250 rusak berat, 223 rusak sedang dan 215 rusak ringan. 

"Rumah rusak 66.926 unit," ujarnya.

Untuk bangunan sekolah yang rusak, kata Sutopo, tercatat 2.736 unit tersebar di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Sigi. Sedangkan fasilitas kesehatan yang rusak berat yakni 1 rumah sakit (RS Anutapura) dan 6 Puskesmas terdiri dari PKM Talise, PKM Bulili, PKM Mamboro, PKM Lere, PKM Nosara dan PKM Singgani.