PKS Sebut Gempa Sulteng Lebih Prioritas Ketimbang Forum IMF-World Bank
- Dok. PKS
VIVA – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengatakan pentingnya penetapan status bencana nasional dalam penanganan gempa di Sulawesi Tengah. Ia pun meminta agar pemerintah sebaiknya bisa menunda jadwal Annual Meeting IMF-World Bank yang akan dihelat di Bali.
Sohibul mengingatkan agar penanganan bencana di Sulteng akibat gempa, tsunami di Palu, Donggala, dan Sigi harus bisa menjadi prioritas. Pertemuan IMF-World Bank itu akan dihadiri sekitar 18 ribu delegasi dari 128 negara pada 8-14 Oktober 2018 di Nusa Dua, Bali.
"Kami meminta agar pemerintah menunda jadwal pelaksanaan Annual Meeting IMF-World Bank hingga tanggap darurat bencana selesai dan normal kembali dan memasuki fase rehabilitasi pasca gempa," kata Sohibul dalam keterangannya yang diterima VIVA, Minggu, 7 Oktober 2018.
Menurut dia, dengan jumlah korban tewas akibat gempa yang sudah menembus lebih 1.600 orang harus menjadi perhatian. Jumlah ini diprediksi masih kemungkinan besar meningkat. Belum lagi korban jumlah luka-luka hingga besarnya skala kehancuran infrastruktur di Sulteng.
Dengan status bencana nasional maka diharapkan proses penanggulangan bencana bisa lebih optimal.
"Mulai dari tanggap darurat seperti evakuasi korban, penanganan medis, pengungsian, mobilisasi dan distribusi bantuan hingga proses recovery dan rehabitilasi pasca gempa dapat berjalan dengan cepat, efektif dan responsif," ujar Sohibul.
Kemudian, untuk internal PKS, Sohibul menyerukan kader yang menjadi relawan di Sulteng terus aktif membantu para korban. Terkait hal ini, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri sudah memonitor langsung relawan PKS di Sulteng.
"Alhamdulillah, kami bersyukur dan bangga karena pimpinan kami, Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Al-Jufrie juga hadir menemani perjuangan para relawan PKS di lapangan,” tuturnya.
Baca: Ada Pertemuan IMF-World Bank, Bali Siaga I
Dia juga menekankan agar kader PKS yang menjadi legislator baik di pusat dan daerah bisa membantu dengan menyisihkan penghasilannya untuk korban gempa Sulteng. Imbauan ini penting karena korban gempa Sulteng menjadi duka seluruh masyarakat Indonesia.
"Duka mereka duka kita. Luka mereka luka kita. Berikan bantuan terbaik yang kita punya. Dan jangan lupa, mari kita semua memohon ampun kepada Allah SWT agar kita bangsa dan negara kita terpelihara dan terjaga dari marabahaya," tutur eks wakil ketua DPR tersebut.