Pemkot Semarang Akan Tingkatkan Pembangunan Wilayah Perbatasan
VIVA – Pemerintah Kota Semarang menegaskan akan meningkatkan pembangunan di wilayah perbatasan Kota Semarang. Hal tersebut ditegaskan oleh Walikota Semarang, Hendrar Prihadi saat meninjau kondisi wilayah Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Selasa 2 Oktober 2018.
Dirinya menjelaskan pada saat ini ada 2 dari 177 Kelurahan di Kota Semarang yang dirasanya perlu mendapatkan perhatian khusus. Adapun 2 Kelurahan tersebut adalah merupakan wilayah terluar Kota Semarang, yaitu Kelurahan Jabungan yang berbatasan dengan Kabupaten Semarang, dan tentu saja Kelurahan Rowosari yang berbatasan dengan Kabupaten Demak.
Dalam catatan Pemerintah Kota Semarang sendiri, setidaknya sejak tahun 2014 lebih dari anggaran sebesar Rp30 miliar telah digelontorkan oleh Pemerintah Kota Semarang khusus untuk membangun wilayah Kelurahan Rowosari. Anggaran itu belum termasuk sejumlah pembangunan di wilayah sekitar untuk membuka akses dari dan menuju kelurahan Rowosari agar dapat lebih mudah dilalui.
Walikota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut mengatakan jika aksesbilitas merupakan kunci dari sebuah pengembangan wilayah. “Selain pembangunan di wilayah Rowosari sendiri, peningkatan aksesbilitas adalah menjadi suatu hal yang penting. Hal ini dilakukan agar masyarakat mudah melakukan aktivitas, sehingga perekonomian semakin tumbuh, dan ujungnya masyarakat akan semakin sejahtera,” urainya.
Hendi mencontohkan salah satu dampak dari terbukanya akses dari dan menuju Rowosari dapat terlihat dari mulai banyaknya developer perumahan yang masuk ke wilayah tersebut.
"Upaya ini bukan tanpa hasil. Salah sastunya banyak developer perumahan yang sudah mulai melirik Rowosari untuk dikembangkan. Bahkan harga tanah di Rowosari juga telah naik,” tutur Walikota Semarang yang juga politisi PDI Perjuangan tersebut.
Dirinya melanjutkan, merangsang pihak swasta untuk masuk mengembangkan wilayah Rowosari adalah memang menjadi salah satu upaya Pemerintah Kota Semarang dalam mendorong konsep pembangunan Kota Semarang saat ini, yaitu Bergerak Bersama. Namun selain partisipasi dari pihak swasta, di sisi lain Hendi sangat mengharapkan jika masyarakat setempat juga dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
“Membangun wilayah harus didukung bareng-bareng. Meskipun masyarakat telah membayar pajak kepada pemerintah namun jika masyarakat tidak ada komitmen dan dukungan tentu akan berjalan lama. Dalam konsep Bergerak Bersama, selain Pemerintah dan Pengusaha, peran Penduduk juga sangat diharapkan untuk nyengkuyung bareng-bareng kemajuan suatu wilayah,” pungkasnya.
Untuk pembangunan selanjutnya, Hendi juga menegaskan jika Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum telah menganggarkan sebesar Rp10 miliar rupiah untuk pembangunan jalan utama depan puskesmas dan daerah pengkol Rowosari serta pembetonan sejumlah ruas jalan pada bulan Februari tahun 2019.