BNPB Ungkap Alasan Korban Tewas Gempa Palu Harus Dikubur Massal

Pemakaman Korban Gempa Palu
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan alasan kenapa  korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah harus dikuburkan secara massal. 

Kepala Pusat Data dan Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, jenazah yang dikubur massal adalah korban yang ditemukan beberapa hari setelah kejadian. Jika tidak dikubur massal dikhawatirkan dapat menimbulkan penyakit.

"Korban meninggal yang ditemukan h+3, h+4 tidak baik dan dapat menimbulkan penyakit. Makanya dimakamkan secara masal," ujar Sutopo dalam acara Indonesia Lawyer Club, tvOne bertajuk 'mengapa di negeriku terjadi bencana', Selasa 2 Oktober 2018. 

Ia melanjutkan, semakin hari semakin banyak jenazah yang ditemukan oleh tim SAR yang dikoordinir oleh Basarnas, TNI dan Polri. Beberapa titik yang paling dicari adalah di reruntuhan hotel Roa Roa, dan perumahan yang runtuh karena gempa atau pun disapu tsunami. 

Sejauh ini, kata dia, ada 1.234 korban meninggal dunia baik karena tertimpa bangunan maupun terjangan tsunami. "Kemarin ada 153 dimakamkan massal, hari ini juga ada beberapa," ucapnya. 

Ia melanjutkan, hingga saat ini ada sebanyak 65.733 rumah yang rusak. Adapun jumlah korban luka berat tercatat sebanyak 799 yang dirawat di RS, lalu hilang 99 orang dan tertimbun 152 orang.  Untuk jumlah korban tewas diprediksi akan terus bertambah mengingat sejumlah daerah masih sulit dievakuasi. Kata Sutopo, untuk hari ini saja sudah disiapkan 15 truk dan 1000 kantong jenazah. (mus)