TNI di Sulut Kirim Logistik Makanan Satu Pesawat Penuh ke Palu

Kasdam XIII/Merdeka, Manado Sulut Brigjen Fajar Setyawan
Sumber :
  • VIVA/Dedy Priatmojo

VIVA – Kodam XIII/Merdeka dan Polda Sulawesi Utara kompak mengirimkan bantuan logistik makanan untuk korban bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah. Masing-masing bantuan telah dikirim secara bertahap.

Dari jajaran Kodam XIII Merdeka, Manado, satu pesawat Hercules dukungan dari Mabes TNI terisi penuh makanan dan kebutuhan pokok telah diterbangkan ke Palu. Logistik itu dikirimkan secara bertahap sejak Minggu, 30 September 2018.

"Kita masih ada yang belum terbawa baik di Aula Kodam, Korem dan Lanud. Kita masih menunggu shorty atau dukungan pesawat berikutnya," kata Kasdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Fajar Setyawan usai menerima pawai bendera HUT TNI di Makodam Merdeka, Kota Manado, Senin petang, 1 Oktober 2018.

Selain dukungan logistik makanan, jajaran TNI dari Kodam/XIII Merdeka juga mengirimkan personel untuk membantu pengiriman logistik dan evakuasi korban. Menurut Kasdam, ada 2 SSK dari Kodam XIII/Manado ditambah dari satuan-satuan lain yang jumlahnya cukup banyak.

"Rilnya yang tahu persis di daerah yang terdampak bencana," ujarnya.

Sementara dari pihak Kepolisian juga telah mengirimkan bantuan logistik ke Palu dan Donggala. Pada Senin pagi, bantuan berupa logistik makanan sudah digerakan ke Palu dengan kapal patroli Polri ke daerah bencana.

"Pop mie, makanan kaleng, roti, semua sudah bergerak satu kapal penuh hari ini," ujar Wakapolda Sulut Brigjen Pol Johny Asadoma di Makodam XIII/Merdeka.

Johny menegaskan bantuan kemanusiaan tak hanya logistik makanan tapi juga berupa personel. Menurutnya sebanyak 100 personel Brimob dan sembilan dokter kesehatan Polda Sulut dikerahkan ke lokasi-lokasi terdampak bencana di Sulawesi Tengah.  

"Khusus Dokes sudah berangkat. Untuk Brimob sementara standby untuk diberangkatkan," ujar Johni

Seperti diketahui, gempa dan tsunami yang terjadi Jumat 28 September 2018 menyebabkan ribuan bangunan di Palu porak poranda. Jumlah korban meninggal pun semakin banyak.

Data per 1 Oktober 2018 siang, jumlah korban tewas sudah mencapai 844 orang. Kebanyakan warga yang meninggal akibat tertimpa reruntuhan dan terseret gelombang tsunami.